ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Pedayung putri Tanah Papua kuasai panggung final dayung PON XXI

Pedayung putri Tanah Papua kuasai panggung final dayung PON XXI

7 September 2024 10:49 WIB
Pedayung putri Tanah Papua kuasai panggung final dayung PON XXI
Pedayung putri asal Provinsi Papua Barat Herlin Aprilin Lali (tengah) bersama Devita Safitri atlet dayung putri asal Provinsi Jambi (kiri) dan atlet dayung dari Provinsi Papua yakni Sella Monim (kanan) menggigit medali usai memenangi cabang olahraga dayung pada PON XXI di Aceh, Sabtu (7/9/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Aceh (ANTARA) - Dua atlet dayung putri asal Tanah Papua berhasil mendominasi partai final cabang olahraga dayung pada nomor canoeing 200 meter Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara, Sabtu.

Pada babak final cabang olahraga dayung nomor canoeing 200 meter yang diselenggarakan di Bendungan Keuliling, Kabupaten Aceh Besar, pedayung putri asal Provinsi Papua Barat Herlin Aprilin Lali berhasil menjadi jawara dengan catatan waktu 046,251 detik.

Tidak hanya Papua Barat, atlet dayung dari Provinsi Papua yakni Sella Monim juga berhasil mengharumkan Tanah Papua dengan menyabet medali perunggu setelah berhasil finis dengan catatan waktu 47,008 detik.

Sementara, di peringkat kedua atau peraih medali perak diamankan oleh Devita Safitri atlet dayung putri asal Provinsi Jambi. Devita finis dengan catatan waktu 46,911 di belakang Herlin.

Usai menerima medali emas Herlin mengaku senang dan bangga atas capaian prestasinya di ajang olahraga nasional dua tahunan tersebut. Apalagi, pada PON XX yang diadakan di Papua, Herlin belum mampu mempersembahkan medali kepada Tanah Papua.

"Saya sangat senang dan bangga sekali akhirnya bisa meraih medali emas," kata Herlin.

Kemenangan tersebut sekaligus memenuhi target pedayung putri Papua Barat itu yang sedari awal memang mengincar medali emas pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara.

Ia mengaku untuk menyabet medali emas bukan pekerjaan mudah mengingat lawan-lawan yang dihadapi juga pedayung andal. Apalagi, saat pertandingan dimulai kondisi angin berhembus cukup kuat sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa sampai ke garis finis.

"Ya (faktor) angin cukup lumayan ya, tapi puji Tuhan saya bisa melaluinya," ujar dia bahagia.

Baca juga: DPR dorong publikasi optimal PON XXI 2024 Aceh-Sumut

Baca juga: PON 2024 diharapkan bikin cabang olahraga drum band semakin maju

Baca juga: Balap Sepeda - Jatim borong dua emas, Bali raih emas pertama di MTB

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Sumber: ANTARA