DIY menempati posisi pertama seusai memperoleh nilai akhir 9,30. Pada pertandingan tersebut DIY melakukan 22 tingkat kesulitan, tanpa melakukan kesalahan hingga di akhir pertunjukan.
Sementara di posisi kedua atau peraih perak diraih Sumatera Barat (Sumbar) dengan poin akhir 9,27. Sumbar menampilkan 20 kali tingkat kesulitan yang juga tanpa melakukan kesalahan.
Lalu di posisi ketiga atau peraih medali perunggu diraih oleh Jawa Tengah dengan perolehan nilai akhir 9,08 dengan melakukan 25 kali tingkat kesulitan. Jateng terpaksa menempati posisi tersebut seusai salah satu timnya melakukan satu kali kesalahan ringan.
"Ini pertama kali mengikuti PON, dan ini kita pertama kali memperoleh medali emas. Selama persiapan kita banyak sekali latihan-latihan rutin disiplin dari atlet, terutama konsistensi dan komitmen dari rekan-rekan atlet-atlet kami," kata Pelatih Tim Barongsai Nomor Naga Taolu Bebas DIY Anggara Adi Suwasana di Deli Serdang, Sumut, Sabtu.
Anggara mengaku bahwa pihaknya memang memberikan fokus ke Barongsai nomor Naga Taolu Bebas.
Sebelum mengikuti PON XXI, Tim Barongsai DIY melakukan latihan secara konsisten selama delapan bulan, tanpa karantina tetapi dengan intensitas satu minggu lima kali.
"Memang fokusnya di sini karena memang yang dilatihkan dan diutamakan adalah Naga Taolu Bebas. Nomor Naga Taolu Bebas, DIY melakukan 22 gerakan kesulitan sesuai dengan buku penjurian yang ada di Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI)," jelasnya.
Dia berharap Tim Barongsai Naga Taolu Bebes yang berlatar belakang mahasiswa, pekerja hingga wirausaha, bukan hanya mengharumkan nama DIY tetapi bisa tampil di ajang pada level bertaraf internasional.
"Semoga dengan ikutnya kami di PON ini, pemerintah maupun KONI, ada pendampingan, bimbingan dan pemberian sarana-prasarana maupun fasilitas untuk mendukung atlet-atlet di cabang olahraga Barongsai terutama di Naga Taolu Bebas," kata Anggara.
Jasmine Azhari Findra Kendaga pemain bola naga Tim Barongsai DIY nomor Naga Taolu Bebas mengaku sangat bangga bisa memberikan medali emas bagi daerahnya.
Apalagi, dia mengaku bahwa saat latihan bersama timnya, sempat terdapat beberapa kesalahan. Namun, hal itu bisa dihindari saat tampil.
"Pastinya bangga bangat, kita udah jauh-jauh dari Yogyakarta ke sini (Deli Serdang) akhirnya kita mendapat emas, kita bangga bangat. Yang penting kita main bersih tidak melakukan kesalahan apapun dan jelas sesuai target nilainya," kata wanita yang berprofesi sebagai wirausaha itu.
Baca juga: Aceh raih emas pada nomor pekingsai barongsai PON 2024
Baca juga: Sumut tambah dua medali emas dari Barongsai PON 2024
Baca juga: Pelajar kelas XI asal Jatim raih emas barongsai nomor halang rintang
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).