Prestasi gemilang tersebut diraihnya usai menjadi yang terbaik di nomor perorangan putri cabang senam aerobik pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Sumut-Aceh.
"Alhamdulillah ini sesuai target dapat emas PON, karena ini pertama kali aku ikut PON juga," ujar perempuan yang akrab disapa Icha tersebut usai prosesi pengalungan medali di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sebelumnya, Icha hanya meraih medali perunggu pada ajang pra-PON. Namun, melalui kerja keras dan latihan intensif tanpa henti, target untuk mendapatkan medali emas di PON kali ini berhasil digapai.
Icha mengaku, demi meraih hasil optimal di kejuaraan besar pertamanya, dirinya menjalani program latihan yang ketat di bawah arahan pelatih, tanpa hari libur, dengan sesi latihan pagi dan sore setiap harinya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengatasi tekanan dan melawan diri sendiri. Dia mengungkapkan, rasa grogi sempat menghinggapi menjelang pertandingan, tetapi berkat kontrol yang baik di lapangan, dia mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Dukungan dari orang tua yang hadir langsung di arena pertandingan juga menjadi motivasi tambahan bagi Icha untuk memberikan penampilan terbaik.
Gadis berusia 21 tahun itu mengatakan capaian medali emas ini dia persembahkan kepada orang tua serta tim pelatih yang selalu mendukung dan membimbingnya selama persiapan.
"Aku ingin membuat bangga orang tuaku," ucapnya semringah.
Sementara itu, Pelatih senam aerobik DKI Jakarta Fahmy Fachrezzy menyampaikan bahwa meskipun Icha baru memasuki kategori senior, grafik peningkatan performanya terus meningkat.
Awalnya, Icha hanya ditargetkan untuk masuk tiga besar pada PON kali ini. Namun, berkat latihan yang matang dan konsentrasi penuh selama perlombaan, dia sukses mencapai target yang lebih tinggi.
"Kalau di lomba kayak gini kan (kuncinya) ketenangan, apalagi ada senior datang biasanya sudah panik kan. Tapi tadi Alhamdulillah dia bisa kita alihkan pikirannya untuk tidak melihat lawan, enggak mikir apa-apa, hanya fokus gerakannya aja dan yang tadi itu terjadi akhirnya mulus," kata Fahmy.
Fahmy menambahkan, dengan usianya yang masih muda dan potensi besar yang dimiliki, Icha diproyeksikan untuk berpartisipasi di ajang internasional seperti Sea Games.
Menurutnya, Icha memiliki potensi besar yang masih bisa terus dikembangkan, terutama karena usia emas atlet senam dapat bertahan hingga usia 24 atau bahkan 26 tahun.
"Dia potensial buat Sea Games ya, tapi kan semua terserah dari pimpinan pengurus, karena umurnya masih muda, terus skillnya bagus, potensinya bagus. Tinggal digarap dengan baik Insya Allah bisa hasilnya bagus," pungkasnya.
Icha sukses meraih medali emas pada cabang olahraga senam aerobik nomor perorangan putri di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut, Sabtu.
Dia mencatatkan nilai akhir 18.650, yang membuatnya unggul atas para pesaingnya. Keberhasilannya tak lepas dari penilaian eksekusi yang mencapai 7.700 poin, nilai keindahan gerakan sebesar 8.050, serta nilai kesulitan 2.900.
Atlet asal Jawa Timur Della Rosse Ananda Purbowo berhasil membawa pulang medali perak dengan nilai total 18.450. Dia mencatat nilai eksekusi 7.500, nilai keindahan gerakan 8.000, dan nilai kesulitan 2.950.
Sementara itu, medali perunggu jatuh ke tangan Elmalia Virdania Putri dari Yogyakarta. Atlet berusia 21 tahun tersebut memperoleh skor eksekusi 7.350, nilai keindahan gerakan 7.750, dan nilai kesulitan 2.700, dengan total nilai akhir 17.800.
Baca juga: Aerobik - Krischayani Kurniawan sabet emas nomor Perorangan putri
Baca juga: Aerobik - Jawa Timur kunci emas di nomor pasangan campuran
Baca juga: Aerobik - Dua medali emas diperebutkan di pertandingan hari pertama
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).