Indah total mencatatkan angkatan 207 kilogram, untuk mengungguli pemenang medali perak Restu Anggi dengan catatan total angkatan 205 kilogram, dan pemenang medali perunggu Nelly, dengan total angkatan 200 kilogram.
“Kalau itu sih, kata pelatih sih, maksimal saja, mainnya yang bagus. Apa yang dibilang pelatih kamu angkat saja. Kan balik lagi ke kamu kondisi badannya. Aku merasanya dari hotel ya baik-baik saja,” kata Indah kepada Antara.
Indah merupakan salah satu atlet muda yang menjadi binaan PB PABSI, sehingga ia telah sering bertanding di luar negeri. Meski demikian, Indah menilai persaingan di PON tetap kompetitif sebab para pesertanya merupakan lawan-lawan yang kerap dihadapinya.
“Tentu ini sih, berat juga. Karena mungkin jam terbangnya kurang, aku kan lebih junior, kalau Kak Anggi sama Kak Nelly senior kan. Jadi lumayan juga, karena jam terbangnya aku lebih terlambat dari mereka. Tapi tetap usaha kan,” ucap atlet 20 tahun itu.
“Pra-PON sebelum seleksi PON, aku satu kelas sama mereka. Hasilnya kurang sih, lebih bagus Kak Anggi,” ujarnya.
Baca juga: Angkat besi - Medali emas kelas 71 kilogram putri milik Indah Afriza
Baca juga: Rizki Juniansyah ingin kehadirannya di PON jadi inspirasi atlet lain
Indah yang juga punya hobi membaca buku dan melukis itu mengenal olahraga angkat besi sejak masih berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Meski awalnya sempat tidak mau menggeluti olahraga tersebut, ia kini sudah jatuh cinta sepenuhnya kepada angkat besi.
“Dulu sih waktu SMP kan, masuk SMP kelas 1 tuh disuruh sama kakak aku, pelatih aku. Dia bilang,”kamu mau angkat besi tidak?” Terus aku coba, awalnya tidak (suka), capek sekali. Tapi sama bapak aku tuh dipaksa daripada kamu gak ada kerjaan, mending jadi atlet,” tutur Indah.
Menjuarai PON adalah satu hal, tapi untuk ke depan, Indah masih ingin berprestasi di panggung yang lebih besar lagi, bahkan sampai level Olimpiade.
“Ingin (ke level) internasional sih, ingin gabung ke kelas dunia. Ingin ditargetkan buat Olimpiade. Insya Allah. Kalau bisa sih ke sana,” pungkasnya.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).