ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • KONI tekankan pentingnya standardisasi pelatih di semua tingkat

KONI tekankan pentingnya standardisasi pelatih di semua tingkat

7 September 2024 18:27 WIB
KONI tekankan pentingnya standardisasi pelatih di semua tingkat
Ketua Umum KONI Marciano Norman (tengah) meninjau pertandingan cabor Muaythai di Bale Meuseraya Aceh, Sabtu (7/9/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution/am.
Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman menekankan pentingnya standardisasi pelatih setiap cabang olahraga di semua tingkat mulai dari kabupaten/kota hingga nasional guna meningkatkan kualitas pembinaan olahraga di Indonesia.

"Problem yang harus kita perbaiki sekarang, saya ingin melakukan standardisasi pelatih. Jadi pelatih cabang olahraga mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional itu harus standardnya sama," kata Marciano saat ditemui di Banda Aceh pada Sabtu.

Menurutnya, dengan melakukan standardisasi kualitas pelatih dari tingkat nasional sampai daerah, akan berdampak terhadap regenerasi atlet baru. Lewat pencarian talenta serta pembinaan yang dilakukan pelatih berkualitas ini, Marciano meyakini akan lahir atlet-atlet masa depan yang berprestasi.

"Kita harus memberikan atensi kepada kualitas pelatih karena dari pelatih-pelatih yang bagus ini, mereka mampu memantau talenta-talenta yang ada di daerah, yang bisa mereka bina dan kelak akan jadi atlet-atlet yang membanggakan kita semua," ujarnya.

Baca juga: KONI apresiasi kelancaran pertandingan cabor kendati ada keterbatasan
Baca juga: KONI: Persiapan pembukaan PON berjalan lancar


Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, kata Marciano, menjadi momentum untuk mengevaluasi hasil pembinaan oleh KONI setiap daerah yang tampil pada ajang olahraga tingkat nasional tersebut.

"PON ini bagi KONI pusat menjadi sarana evaluasi kepada pimpinan cabang olahraga juga melihat apakah olahraga yang dibina itu berjalan baik sampai di tingkat bawah," imbuhnya.

Marciano menilai keberhasilan PON dan pembinaan olahraga di tingkat daerah dilihat dari rekor-rekor baru yang dipecahkan oleh para atlet saat pertandingan.

"Keberhasilan PON itu dilihat dari seberapa banyak pecah rekor berarti pembinaannya berjalan baik. Kalau tidak ada pemecahan rekor dan yang ikut hanya atlit-atlit yang sudah senior, pembinaan berarti tidak jalan," katanya.

Diketahui, sebanyak 65 cabang olahraga akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, yang diisi mulai dari cabang olahraga tradisional hingga modern. Pada PON tahun ini, untuk pertama kalinya melibatkan dua provinsi sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara, yakni di Aceh dan Sumatera Utara.

Baca juga: Sofbol - Tim putri Sulawesi Tenggara cukur Bali 10-0
Baca juga: Panpel sosialisasikan penyesuaian kostum tanding tenis putri PON

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Gilang Galiartha
Sumber: ANTARA