Pelatih Tim Barongsai DKI Jakarta nomor Barongsai Taolu Bebas Andrean Wijaya di Deli Serdang, Sabtu mengatakan pihaknya memutuskan mundur dari ajang tersebut akibat salah satu atlet yakni pemain depan mengalami cedera.
"Kami sudah berusaha, tetapi kembali lagi kami tetap mementingkan keselamatan dan karier dari atlet tersebut sehingga kami memutuskan untuk tidak turun dalam pertandingan PON kali ini," kata Andrean.
Andrean menyampaikan bahwa keputusan berat tersebut diambil demi keselamatan dan karier sang atlet.
Baca juga: Barongsai - Aceh kena diskualifikasi nomor Naga Taolu Bebas PON XXI
Dia menerangkan bahwa atlet tersebut mengalami cedera saat menjalani proses latihan dua minggu sebelum tampil di PON XXI yang berlangsung di Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumut.
"Kami pada saat persiapan PON ini dua minggu yang lalu itu mengalami cedera salah satu pemain kami terjatuh, pemain depannya terjatuh dan mengalami retak di talusnya, di tulang talusnya," jelasnya.
Lebih lanjut Andrean mengatakan bahwa atlet khususnya kontingen DKI Jakarta cabang olahraga Barongsai nomor Barongsai Taolu Bebas sangat bersemangat untuk mengikuti ajang tersebut. Bahkan, DKI Jakarta menargetkan medali emas.
"Kalau semangat tampil dari atlet yang cedera, kami sudah mencoba sampai kemarin, tapi memang kembali lagi yang saya bilang, kami sebagai tim pelatih dan manajer, ini harus mengambil keputusan yang sangat berat untuk tidak tampil," demikian Andrean.
Cabang olahraga barongsai di nomor Barongsai Taolu Bebas diikuti sebanyak sembilan provinsi, selain DKI Jakarta, juga diikuti Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Aceh, Jawa Barat, Riau, Jawa Timur, dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah.
Hingga saat ini masing-masing Tim Barongsai sedang tampil menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan medali emas, perak dan perunggu.
Baca juga: Barongsai - DIY raih medali emas nomor Naga Taolu Bebas
Baca juga: Aceh raih emas pada nomor pekingsai barongsai PON 2024
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).