KBRN, Jayapura: Selama penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Papua, Pemerintah Daerah Jayapura, rupanya memfasilitasi para pengrajin Noken untuk menawarkan kerajinan mereka kepada para tamu dan penonton.
Melalui bazar atau Pasar Kaget Mebago, pengunjung atau tamu dari berbagai daerah, bisa mendapatkan oleh oleh khas Papua, berupa kerajinan tas tradisional masyarakat setempat, yang biasa disebut Noken.
Lokasi pasar ini cukup strategis karena berada di tengah Kota Jayapura, dekat dengan hotel maupun penginapan tempat para atlet, official, bahkan para pejabat menginap. Serta, dekat dengan salah satu pusat perbelanjaan.
Mama Mariana Pekei, sebagai salah satu pengrajin sekaligus penjual kerajinan noken di pasar ini nampak telaten dan sabar melayani para pengunjung.
Ada yang hanya sekadar melihat lihat, dan membeli barang dagangan Mama Mariana.
"Yang ini 400 (ribu), yang merah," ucap Mama Mariana saat menjelaskan harga salah satu Noken yang ditanyakan pembeli, Sabtu (2/10/2021).
"Kalau yang tipis itu berapa mama," tanya salah seorang pembeli. "Yang ini 200 (ribu), yang kecil 100 (ribu)," sahut Mama Mariana. "Saya lihat lihat dulu ya mama," ujar seorang pembeli.
Pasar ini cukup ramai, yang semua penjualnya adalah mama mama yang telah didaftar oleh Pemda setempat.
Masing masing mereka memiliki kartu identitas, sebagai penanda peserta bazar.
Keberadaan bazar ini, dirasa sangat membantu, seperti yang diakui Hesti. Salah satu pelancong asal Kota Surabaya ini mengaku senang, karena bisa mencari oleh oleh khas Papua tanpa susah payah.
"Ya menurutku bagus banget sih ada pusat kayak oleh oleh Papua gitu. Apalagi ditengah Kota. Karenakan kalau ke Papua jarang banget ya kita menemukan sovenir sovenir itu ada di tengah kota," kata Hesti.
Tampak dirinya menyempatkan waktu ditengah tugas kerjanya dalam rangka meliput PON XX Papua, untuk kontingen Jawa Timur.
Ia bersama temannya mencoba mencari oleh oleh yang bisa dibawa pulang ke Surabaya.
"Dan harganyapun relatif, ada yang 100 ribu sampai satu juta. Itu berdasarkan bentuk, kualitas, bahannya juga. Karena kan rata rata tas tas yang ada di Papua inikan semuanya anyaman dari akar pohon," kata Hesti
Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu.
Sama dengan tas pada umumnya, tapi tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. (DNS)
Pewarta: Anik Hasanah
Editor: Heri Firmansyah
Sumber: RRI