Alma memperoleh emas setelah mengumpulkan 171,5 poin dalam penampilannya yang dominan dibandingkan tujuh atlet lain yang ambil bagian di babak final di Arena Panjat Tebing, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu.
Medali perak menjadi milik Widya Fujiyanti dari Jawa Barat yang membukukan 137,9 poin, sedangkan Sukma Lintang Cahyani dari DIY memperoleh perunggu lewat torehan 128,2 poin.
Sementara itu, atlet Jawa Timur lain yang juga ambil bagian dalam babak final, Nur Ismatul Sakdia, harus puas dengan raihan 97,5 poin.
Alma tak menyangka debut pertamanya di PON ternyata langsung berbuah emas, padahal awalnya sempat grogi melihat lawan-lawannya yang dianggapnya lebih senior.
"Pertama kali ke sini lemes gitu. Kan PON pertama kali ya, agak ndredek (grogi, red.) gitu," kata gadis kelahiran Gresik, 25 Juli 2009 tersebut.
"Terus enggak nyangka juga bisa juara satu. Soalnya lawannya berat-berat, sudah senior," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Yenny Wahid: Atlet panjat tebing di PON XXI meningkat
Baca juga: Veddriq terkesan dengan keramahan masyarakat Aceh
Mengenai persiapan menghadapi PON Aceh-Sumut, Alma mengaku sudah setahun melakukan persiapan karena sebelum pra-PON masih bermain di klub.
"Sebelum pra-PON, saya belum pelatda Jatim. Jadi, masih di klub kota. Kemudian, ikut lomba-lomba dan masuk ke puslatda untuk PON," katanya.
Final panjat tebing nomor combine (boulder and lead) perorangan putri diikuti delapan atlet yang berasal dari Jatim (dua atlet), Jabar (dua atlet), DIY, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah (dua atlet).
Cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan 16 nomor, dan dua di antaranya sudah final, yakni combined (boulder and lead) perorangan putra dan combined (B&L) perorangan putri.
Pertandingan cabang olahraga panjat tebing diikuti sebanyak 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri atas 103 atlet putra dan 85 atlet putri.
Baca juga: Perdana ikut PON, kakak adik ini raih medali emas kelas seni muaythai
Baca juga: Sumut punya dua media center satelit untuk gencarkan publikasi PON
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Gilang Galiartha
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).