Laga final yang digelar di GOR Futsal Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu malam itu, berjalan dengan intensitas tinggi. Kedua tim saling melakukan serangan demi serangan yang mengancam gawang lawan.
Namun ketatnya pertahanan dan tangguhnya kiper kedua tim menjaga gawangnya masing-masing, serangan demi serangan yang saling berbalasan itu masih belum membuahkan hasil.
Babak pertama Jatim unggul lebih dahulu lewat Achmad Guntur Ramadhan. Selanjutnya, Kaltim membalas lewat Fajar Aidil Adhar dan kedudukan sama kuat 1-1 ini bertahan hingga babak normal habis.
Kerena waktu normal, kedudukan masih sama kuat 1-1, laga kemudian dilanjutkan dua babak tambahan.
Baca juga: Futsal putra Kaltim tatap laga final dengan optimisme tinggi
Kedua tim terbaik ini, benar-benar solid bertahan, jual beli serangan terhenti akibat pelanggaran-pelanggaran sepanjang babak hingga extra time.
Gol kemenangan Kaltim akhirnya tercipta melalui Andi Chairul Anwar di menit 44. Dia tidak terkawal di sisi tengah lapangan melalui set piece melepaskan tendangan gledek.
Skor 2-1 keunggulan bagi Kaltim pun bertahan hingga berakhirnya laga.
Pelatih Kaltim, Panca Pauji mengaku sangat bahagia mencapai sukses di laga pamungkas. Torehan ini menjadi sejarah emas bagi kontingen Kaltim.
"Alhamdulillah kepada Allah SWT luar biasa, pertama yang saya kami sampaikan rasa syukur berkat Allah. Kemenangan ini sejarah bagi Kaltim medali emas pertama. Semua pemain menjadi sejarah meraih medali emas," katanya.
Panca yang sudah malang melintang di cabang futsal PON, mengakui permainan Jatim itu bagus di 1- 2. Sehingga dia tahu cara meredamnya dengan instruksi press di lini depan.
"Sebelumnya kami line rendah, tapi final saya ubah strategi main press di depan. Alot ini layak final. Kita pertama medali emas, gak ada beban, dari KONI juga gak ada target, cuma mau membahagiakan kedua orang tua kita itu kuncinya," katanya.
Baca juga: Futsal - Tim putra Jatim ke final usai menang dramatis atas Banten 3-2
Pelatih Jatim, Ambar Suprianto mengatakan, timnya kurang beruntung di laga final. Serangan bertubi-tubi yang mereka lancarkan berulangkali terbaca, dan terbuang di depan mulut gawang.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi inilah futsal ada menang dan kalah, kali ini kami tidak beruntung. Tim lawan juga lebih solid dalam bertahan. Selamat kepada Kaltim," katanya.
Sementara untuk perebutan medali perunggu untuk futsal putra diraih tim Banten setelah mengalahkan Nusa Tenggara Timur dengan skor 4-3.
Pada futsal putri medali emas diraih Jawa Barat, perak DKI Jakarta dan perunggu diraih Papua Barat.
Baca juga: Jawa Barat tantang DKI Jakarta di final futsal putri PON 2024
Baca juga: Jawa Barat raih emas futsal putri PON 2024
Pewarta: Juraidi
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).