ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Round up PON XXI - Final basket identik antara Jakarta lawan Jatim

Round up PON XXI - Final basket identik antara Jakarta lawan Jatim

9 September 2024 01:55 WIB
Round up PON XXI - Final basket identik antara Jakarta lawan Jatim
Para kontingen peraih medali emas, perak, dan perunggu di nomor speed relay putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara, di Aceh, Minggu (8/9/2024). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Banda Aceh (ANTARA) - Cabang olahraga basket usai melangsungkan babak semifinal Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut 2024, Minggu (08/09).

Persaingan medali emas basket nomor putra dan putri akan diperebutkan oleh DKI Jakarta yang ditantang oleh Jawa Timur.

Di nomor putra, Jakarta memastikan tiket ke babak final usai mengakhiri drama panjang menghadapi Jawa Barat dengan skor 62-60. Satu tiket ke final ini membuat Hendrick Xavi Yonga dan kawan-kawan menjaga asa untuk tetap mempertahankan medali emas usai pada PON Papua 2020 menggondol medali emas.

Sedangkan Jawa Timur menyegel tiket final setelah menyudahi perlawanan finalis PON Papua 2020, Sulawesi Utara dengan skor 68-54. Dengan menjadi finalis membuat Daniel Salamena berpeluang menuntaskan balas dendam kepada Jakarta, yang usai pada pertandingan keempat pul A takluk.

Di nomor putri, Jakarta juga membungkam Jawa Barat dengan skor 66-58 untuk memastikan tiket final. Sedangkan Jawa Timur memastikan lolos ke babak final usai membungkam Jawa Tengah dengan skor 56-47.

Pertandingan babak final basket akan berlangsung di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Selasa.

Beralih ke cabang angkat besi, lifter Aceh, Dimas Setiya Darma yang turun di kelas 102 kilogram putra menyumbangkan medali emas ketiga untuk tuan rumah Aceh.

Dimas mendulang emas usai melakukan angkatan terkuat usai mengangkat total 325 kilogram. Dengan total angkatan tersebut membuat Dimas memecahkan rekor nasional yang sebelumnya ditorehkan oleh lifter Iqbal Tawakal yang melakukan total Angkatan 314 kilogram.

Di kelas 81 kilogram putri, lifter muda Banten, Alyamaulida Kartika Pertiwi menyabet medali emas usai total melakukan angkatan 201 kilogram.

Selain mendulang medali emas, lifter berusia 16 tahun tersebut juga memecahkan rekor nasional diantaranya memecahkan total Angkatan yang sebelumnya digenggam oleh Sukma Apriani yang melakukan catatan 188 kilogram.

Di angkatan snatch, Alya yang melakukan total Angkatan 91 kilogram juga memecahkan rekor nasional milik Sukma Apriani yang sebelumnya melepaskan total angkatan 84 kilogram.

Di clean and jerk, Alya juga memecahkan rekor milik Sukma Apriani usai melakukan angkatan seberat 110 kilogram memecahkan rekor nasional yang sebelumnya seberat 105 kilogram.

Sedangkan di kelas 87 kilogram putri, lifter Kalimantan Timur, Firda Khairunnisa melakukan total angkatan 212 kilogram untuk mendulang medali emas. Angkatan tersebut memecahkan rekor nasional yang sebelumnya dipegang Maharani dengan total angkatan 207 kilogram.

Di angkatan clean and jerk, Firda Khairunissa memecahkan rekor Maharani yang sebelumnya mencatatkan angkatan 112 kilogram kini dipecahkan menjadi 118 kilogram.

Baca juga: Firda atasi rasa was-was untuk rebut medali emas pertamanya

Beralih ke cabang panjat tebing, tim Jawa Timur yang terdiri dari Eka Dian Krismawati, Amanda Narda Mutia, dan Rajiah Salsabilah memboyong medali emas.

Rajiah Salsabilah dkk mengamankan medali emas usai tampil dengan Waktu tercepat 21,52 detik. Catatan tersebut tak mampu dilewati oleh kontingen Banten (23,26 detik) dan Jawa Tengah (25,15 detik).

Di cabang sofbol, provinsi Sulawesi Tenggara mengantongi emas perdana di nomor putri pada PON Aceh-Sumut 2024. Perolehan medali tersebut diraih usai Sulawesi Tenggara mengatasi perlawanan dari Papua dengan skor 4-1 pada babak final.

Lalu pada cabang Muaythai tim Muaythai Aceh yang terdiri Irfandi, Canka Lokananta Prima Tripanza dan Zulfahmi menyumbangkan medali emas di kelas seni Muay Aerobic usai mengumpulkan nilai tertinggi dengan skor 8,7 poin atau unggul atas tim Jawa Timur dengan skor 8,6 poin.

Klasemen sementara medali PON Aceh-Sumut 2024

Jawa Timur kini memimpin klasemen sementara perolehan medali dengan perolehan total 42 medali yang terdiri dari 19 emas, 11 perak dan 12 perunggu. Jatim total mengoleksi delapan emas, empat perak dan enam perunggu selama hari Minggu.

Sementara itu di peringkat kedua, Jawa Barat membayangi Jawa Timur usai mengoleksi total 44 medali dengan perolehan 12 emas, 15 perak dan 17 perunggu. Jabar mendulang satu emas, lima perak dan lima perunggu selama hari Minggu.

Di peringkat ketiga terdapat Jakarta yang mengamankan total 10 emas, 19 perak dan tujuh perunggu dengan total 36 medali.

Peringkat keempat diduduki oleh tuan rumah, Aceh dengan mengoleksi 10 emas, tujuh perak dan lima perunggu dengan total 22 medali.

Pembukaan PON Aceh-Sumut 2024

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 akan melangsungkan upacara pembukaan yang berlangsung hybrid. Di Aceh akan berlangsung upacara pembukaan di Stadion Harapan Bangsa dengan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Persiapan pada hari Minggu telah mencapai 98 persen dan tinggal sedikit pemolesan sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan semua pihak terkait termasuk Paspampres.

Acara pembukaan yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB tersebut rencananya akan dimeriahkan oleh kembang api yang menghiasi langit Banda Aceh. Selain itu upacara pembukaan juga dimeriahkan penampilan dari Virzha, Tiara Andini dan Nabila Taqiyyah.

Di Medan, PB PON Aceh-Sumut 2024 telah menyiapkan layar besar atau videotron untuk menonton langsung gelaran pembukaan di Stadion Baharuddin Siregar, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Opening ceremony di Sumut akan mengikuti jadwal yang ada di Aceh, sehingga secara on air akan dimulai pada 20.30 WIB. Sedangkan pintu Stadion Baharuddin Siregar akan ditutup pada pukul 19.00 WIB.

Untuk acara off air akan diisi dengan hiburan oleh grup musik J-Rocks, lucky draw, dan permainan yang berhadiah menarik untuk penonton.


Baca juga: Menpora: Persiapan upacara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut sesuai target

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA