Bertanding di Gedung Idi Sport Center, Idi, ibu kota Kabupaten Aceh Timur, Senin, DKI Jakarta membuka peluang ke babak gugur tersebut setelah mengalahkan Sumatera Utara (Sumut) dengan skor meyakinkan 3-0 di Grup A bersama Sulawesi Selatan.
Skor 3-0 tersebut diperoleh dari tiga pertandingan tim yakni tim pertama dengan kemenangan 15-6, 15-6, tim kedua menang 15-12, 15-11, serta kemenangan tim ketiga 15-1, 15-7.
Sedangkan Jawa Timur berhasil mengalahkan tuan rumah Aceh dengan skor meyakinkan 3-0 pada penyisihan Grup B. Selain Aceh dan Jawa Timur, Grup B diisi Sumatera Barat.
Kemenangan tersebut diraih Jawa Timur dari tim pertama dengan poin 16-17, 15-7, 15-7, kemenangan tim kedua dengan poin 15-8, 15-12, serta tim ketiga menang 13-15, 15-9, 15-15.
Stephanus Sampe, pelatih sepak takraw putra DKI Jakarta, mengatakan anak asuhnya sudah bermain maksimal. Namun, para pemain, baik di tim pertama, kedua, dan ketiga sempat gugup, tetapi tidak membuat mereka lengah.
"Gugup di pertandingan awal dalam pertandingan besar seperti PON merupakan hal biasa. Akan tetapi, anak-anak cepat beradaptasi, sehingga mampu memenangkan setiap set yang dipertandingkan," kata Stephanus Sampe.
Sementara, Jawa Timur menjaga peluang ke semifinal setelah mengalahkan Aceh dengan skor 3-0. Kemenangan Jawa Timur diraih dari tim pertama dengan poin 16-17, 15-7, 15-7. Tim kedua menang dengan poin 5-8, 15-12, dan tim ketiga menang 13-15, 15-9, 15-11.
Oni Dyar Akhyanto, pelatih sepak takraw putra Jawa Timur, mengatakan kekuatan Aceh dan Jawa Timur berimbang. Namun, Jawa Timur sedikit lebih beruntung, sehingga dapat menangkan pertandingan m
"Anak-anak juga sempat gugup di awal pertandingan. Namun di set berikutnya, anak-anak kembali bermain seperti biasa. Hasil pertandingan ini menjadi evaluasi pada pertandingan berikutnya," kata Oni Dyar Akhyanto.
Baca juga: Sepak takraw PON XXI nomor beregu mulai dipertandingkan
Baca juga: Aceh sandingkan medali emas sepak takraw PON XXI
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).