ANTARA

Kepri targetkan raih 7 emas pada PON XX Papua

16 September 2021 09:23 WIB
Kepri targetkan raih 7 emas pada PON XX Papua
Wakil Sektretaris KONI Kepri Amri Chaniago. (ANTARA/ Pradanna Putra Tampi)
Batam (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Kepulauan Riau menargetkan meraih sedikitnya tujuh medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XX di Papua pada 2021.

"Target kami minimum tujuh emas, sama dengan perolehan pada PON sebelumnya," kata Wakil Sektretaris KONI Kepri Amri Chaniago di Batam, Kamis.

Menurut dia, raihan medali emas pada PON sebelumnya relatif banyak. Karena itu, pihaknya tidak berani memasang target lebih dari itu.

Target medali emas diharapkan dapat diraih dari empat cabang olahraga, yaitu empat dari layar dan masing-masing satu dari sepak takraw, biliar dan tinju.

Baca juga: KONI Kepri pastikan persiapan PON patuhi protokol kesehatan

"Tapi tidak menutup kemungkinan cabang olahraga lainnya menyumbangkan medali.

Ia mengatakan, untuk dapat mencapai target, masing-masing pengurus cabang olahraga telah melakukan persiapan matang, di antaranya dengan berlatih di luar provinsi.

Cabang olahraga layar misalnya, tim yang terdiri dari delapan orang atlet telah berada di Jayapura sejak Agustus 2021 untuk berlatih dan menyesuaikan diri dengan angin langsung di lokasi pertandingan.

"Tim layar satu bulan 'camp' di sana. Biar akrab dengan lingkungan laut sana. Karena cuaca dan angin berbeda dengan di Kepri," kata Amri.

Begitu pula dengan tinju. Sebanyak tujuh atletnya melakukan pertandingan percobaan ke Manado Sulawesi Utara.

Pada PON XX di Papua, KONI Kepri mengirimkan 51 orang atlet yang akan bertanding dalam 16 cabang olahraga, di antaranya tinju, futsal, biliar, tarung derajat, atletik, layar dan sepak takraw.

Selain atlet, ikut bersama kontingen KONI yaitu 29 orang pelatih, 15 orang pengurus kontingen, dan 20 orang petugas keamanan dari Polda Kepri.

Baca juga: Menpora dukung Kepri miliki gelanggang olahraga
Baca juga: KONI Kepri jadwalkan pelatihan provinsi PON awal 2021


 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA