“Kami berupaya dengan semangat ngrombo (kerja sama), astungkara (semoga) semesta akan merestui, akan bisa semua kami lalui,” katanya jelang pembukaan PON XXI Aceh-Sumatera Utara di Banda Aceh, Senin.
Ia pun menyambut baik apabila Bali dipilih sebagai tuan rumah ajang bergengsi tingkat dunia itu.
“Bagus sekali, tentu kami senang. Artinya Bali dipercaya kalau dijadikan tuan rumah. Itu kami pasti dukung,” ucapnya.
Untuk itu, ia juga mengharapkan dukungan dari masyarakat dan pihak terkait lainnya guna memudahkan ajang tersebut apabila dilaksanakan di Bali.
Baca juga: FPTI bidik Bali tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing 2025
Sebelumnya, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mengungkapkan Indonesia memiliki hak menyelenggarakan kejuaraan internasional panjang tebing setelah melakukan pengajuan kepada federasi internasional.
Yenny mengungkapkan awalnya federasi dunia menginginkan kejuaraan dunia itu diadakan kembali di Jakarta.
Namun, ia mendorong daerah di tanah air untuk bersiap sebagai tuan rumah khususnya soal fasilitas panjat tebing termasuk salah satunya di Bali, agar pelaksanaan ajang bergengsi itu tidak selalu diadakan di Jakarta.
Ia menilai Provinsi Bali memiliki akses yang memadai yakni adanya bandara internasional yang memiliki jalur penerbangan menghubungkan banyak destinasi dunia.
Akses, lanjut dia, menjadi salah satu pertimbangan federasi internasional untuk pemilihan tuan rumah.
“Terus terang Bali belum termasuk yang paling siap karena itulah kami mau dorong supaya standar dinding masih harus diperbaiki lagi. Makanya ini harus kami dorong agar bisa dibangunkan yang baik juga,” katanya.
Adapun atlet dari Bali yang menjadi finalis Olimpiade Paris 2024 yakni Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Dia menjelaskan Desak Made Rita termasuk atlet panjat tebing 10 besar dunia.
“Sayang sekali kalau Bali sebagai provinsi yang melahirkan atlet unggulan ini malah tidak punya fasilitas panjat tebing yang layak,” katanya.
Baca juga: Kontingen Bali andalkan atlet Olimpiade Paris untuk tambah emas
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).