"Kami berhasil menempatkan 11 atlet di sejumlah nomor di partai final muaythai PON 2024 ini," kata Ketua Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur Baso Juherman di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan total atlet Jawa Timur yang lolos ke partai semifinal ada 14 atlet dan bertanding, hasilnya 11 atlet lolos ke final.
"11 atlet itu terdiri dari enam atlet putri dan lima atlet putra," kata dia.
Sementara itu, dua atlet kalah dan satu atlet masih dalam proses banding yang diajukan ke dewan juri.
Untuk target medali emas, pihaknya tidak ingin muluk-muluk dan hanya menargetkan tujuh medali emas saja.
"Kalau lebih dari tujuh emas itu hadiah dari latihan rutin yang digelar selama dua tahun lamanya," kata dia menambahkan.
Ia mengakui bisa kontingen Jawa Timur bisa saja menyapu bersih seluruh partai final tersebut tapi dirinya juga melihat daerah lain memiliki atlet yang kuat.
"Atlet kami berpotensi untuk menang tapi di partai final semua dapat terjadi," kata dia menambahkan.
Ia menambahkan raihan medali yang diraih di cabang muaythai PON 2024 ini sangat meningkat karena di PON Papua hanya ada satu medali perak yang didapatkan.
Menurut dia kunci capaian ini adalah latihan keras dan semua terlihat di pertandingan, mereka yang mendominasi itu yang menang.
"Beberapa atlet juara di PON Papua dulu berguguran di PON kali ini," kata dia
Atlet Jawa Timur turun di 11 nomor partai final dari 18 nomor yang dipertandingkan seperti nomor U23 kelas 43 Kg Putri, nomor U23 kelas 45 kg Putri, nomor elite kelas 48 Kg Putri, nomor elite kelas 48 Kg Putra.
Kemudian nomor elite kelas 51 Kg Putri, nomor elite 54 Kg Putra, nomor elite kelas 57 Kg Putra, nomor elite 57 Kg Putri, nomor elite kelas 60 Kg Putri dan nomor pertandingan elite kelas 60 Kg Putra.
Baca juga: Abdul Muis wakili Lampung dalam final muaythai 65kg putra
Baca juga: Partai final muaythai digelar Selasa siang
Baca juga: Cabang olahraga muaythai rampungkan pertandingan semifinal
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
