Peboling dari tim Jawa Timur Shinta Ceysaria Yunita tidak menyangka akan mengalahkan senior sekaligus rekan setimnya yang menjadi idola sejak kecil, yakni Tannya Roumimper dalam semifinal nomor tunggal putri PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Ia membeberkan, sebelum berhasil meraih emas dalam pertandingan final di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin, Shinta pada hari yang sama harus melewati jalan terjal untuk bertanding melawan Tannya yang merupakan atlet langganan juara internasional.
"Kalau awal bermain, untuk inspirasi dari keluarga saya tidak ada. Tetapi kalau sesama atlet, kebetulan ada rekan sesama tim yaitu Tannya," kata Shinta usai meraih emas pertama untuk tim Jawa Timur dari cabang olahraga boling.
Lebih lanjut dia membeberkan, senior tersebut menjadi idola karena bermain bagus dan orangnya baik, serta konsisten saat bertanding.
Menurut Shinta, idolanya itu merupakan sosok pekerja keras dalam setiap latihan, sehingga menjadi salah satu panutan di cabang olahraga yang ditekuninya tersebut.
Baca juga: Boling - Shinta: Aura laga PON XXI lebih tegang banding ajang lain
Baca juga: Boling - Shinta: Aura laga PON XXI lebih tegang banding ajang lain
Ditambah lagi, dia memiliki ikatan lebih sebab awal bermain boling dilatih oleh ayah dari Tannya, sehingga mengetahui kerja keras dari atlet lawas itu.
"Saya belajar boling awalnya dilatih oleh ayah Tannya Roumimper. Jadi gak menyangka saja bisa mengalahkan idola saya dari kecil atau awal main boling," ujar atlet berumur 29 tahun tersebut.
Tannya merupakan peraih medali emas SEA Games Thailand 2007. Sepuluh tahun kemudian, atlet itu semakin diperhitungkan di dunia boling karena masuk 3 besar World Boling Championships 2017.
Perempuan kelahiran 11 Oktober 1990 itu juga meraih medali perak dari ajang bergengsi Asian Games China 2010.
Bahkan, pada saat usianya 25 tahun, Tannya sukses menyabet medali perak pertama di nomor master saat mengikuti SEA Games Singapura 2015.
Sementara itu, dalam semifinal nomor tunggal putri dengan format best of three di PON XXI Aceh-Sumut 2024, Shinta membukukan 234 dan 204 poin, sedangkan Tannya mencatatkan 206 dan 151 poin.
Pertandingan berlangsung cepat, karena Shinta bisa mengalahkan lawannya dua gim langsung.
Sedangkan di final, wakil tuan rumah Sumatera Utara (Sumut) Nadia Pramanik Nuramalina menjadi korban berikutnya, melalui pertandingan penentu atau gim ketiga.
Sang jawara mencatatkan 194, 193, dan 214 poin dari masing-masing gim pertama sampai ketiga.
Sedangkan Nadia, membukukan 164, 216, dan 195 poin dari gim awal sampai akhir.
Baca juga: Boling - Jatim raih emas pertama cabang olahraga boling
Baca juga: Boling - Jatim raih emas pertama cabang olahraga boling
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).