Tim dari Pulau Dewata itu mampu mengatasi perlawanan wakil Jawa Tengah Ricky Yang dan Yoni R hingga mengakhiri pertandingan dengan skor 3-1.
"Kami sangat bersyukur atas kemenangan. Ini pertama kali kami ikut PON dan bisa langsung juara," ujar Sugiarto kepada awak media setelah pertandingan.
Irawan/Sugiarto mengawali laga dengan kemenangan pada set pertama. Keunggulan itu tak bertahan lama setelah Ricky/Yoni menghentikan dominasi lawan dengan kemenangan pada set kedua sehingga membuat skor imbang 1-1.
Laga set kedua berlangsung ketat ketika kedua tim saling mengejar poin hingga Irawan/Sugiarto mampu mengembalikan keunggulan di papan skor menjadi 2-1.
Kedua atlet biliar muda itu terus mempertajam dominasi mereka pada set ketiga. Meskipun Rikcy/Yoni terus berusaha memberikan perlawanan ketat namun tidak mampu mengatasi permainan Irawan/Sugiarto hingga laga berakhir dengan skor 3-1.
Irawan mengatakan, ia bersama rekannya menghadap laga final itu dengan tekad membalas kekalahan dari Ricky/Yoni yang sebelumnya mengalahkan mereka dalam laga final pra-PON dengan skor 2-3.
Ia enjelaskan, tekad tersebut yang membuat keduanya melakukan persiapan yang matang termasuk mengevaluasi permainan lawan dalam kekalahan sebelumnya untuk menyiapkan amunisi baru.
"Jadi kami bermain pelit dengan banyak menjaga bola. Ketika bola sulit (dimasukkan) kami tidak paksakan," ujarnya.
Pebiliar berjulukan "king kong" itu mengaku sempat merasa gugup dalam laga terutama ketika lawan menyamakan kedudukan. Namun, berkat motivasi dari rekannya, ia mampu mengembalikan konsentrasi hingga memenangkan laga untuk meraih medali emas.
Setelah kemenangan itu, Irawan bersama rekannya akan bersiap untuk kembali menghadapi lawan yang sama di kelas snooker 15 red balls pada Rabu (11/9) untuk perebutan tiket ke semifinal.
Baca juga: POBSI apresiasi pebiliar tiga provinsi baru adu kemampuan dalam PON
Baca juga: Tim biliar Bali bertekad balas kekalahan dari Jawa Tengah di final
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).