“Saya ingin menampilkan yang terbaik untuk diri sendiri dan final nanti ingin mempersembahkan medali untuk Bali,” kata Desak Rita di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa.
Pada babak kualifikasi nomor speed perorangan putri, atlet asal Desa Sambangan, Kabupaten Buleleng, Bali itu mencatatkan waktu terbaik 6,69 detik.
Pada kualifikasi tahap pertama di dinding B, ia mencatatkan waktu terbaik 6,69 detik setelah berhadapan dengan wakil NTB, Nurul Iqamah dengan catatan waktu 6,99 detik.
Sedangkan pada tahap kedua di dinding A, berhadapan dengan atlet asal Banten Rajiah Sallsabillah, atlet berusia 23 tahun itu sempat terpeleset sehingga mencatatkan 7,85 detik.
Sedangkan pesaing terberatnya yakni Rajiah mencatatkan waktu 6,56 detik.
Dengan begitu, Rajiah menduduki posisi puncak disusul Desak Rita di posisi kedua babak kualifikasi sehingga melanjutkan ke babak berikutnya yakni babak final dijadwalkan pada Rabu (11/9).
Baca juga: Panjat tebing - Veddriq lolos ke perempat final nomor speed perorangan
Kedua atlet finalis Olimpiade Paris 2024 itu dipastikan bersaing ketat pada babak final.
Sedangkan wakil dari Bali lainnya pada nomor yang sama yakni Kadek Adi Asih sempat terpelesat pada tahap pertama dan tahap kedua mencatatkan waktu 7,85 detik.
Kadek terhenti pada babak kualifikasi karena menduduki posisi ke-12.
“Semua atlet yang berkompetisi punya peluang meraih medali dan untuk saya lebih fokus ke diri sendiri untuk tampil terbaik,” katanya.
Ketika ditanya terkait insiden terpeleset pada tahap kedua, ia mengaku mengalami kesalahan dan kurang stabil.
“Ada error sedikit, agak goyang dan kurang fokus,” katanya.
Untuk itu, ia akan memperbaiki diri agar bisa fokus saat babak final.
Di sisi lain ia mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Bali dan Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang ikut menonton langsung.
“Kalau beban pasti ada, tapi balik ke diri sendiri agar bisa fokus dan percaya diri bahwa saya bisa,” ucapnya.
Baca juga: Kontingen Bali andalkan atlet Olimpiade Paris untuk tambah emas
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).