"264 atlet yang bersaing ini merupakan yang lolos kualifikasi pada Desember 2023 lalu, ditambah atlet SEA Games yang mendapatkan wildcard serta atlet Sumatera Utara dan Aceh yang tidak lolos kualifikasi namun menjadi tuan rumah," ujar Ketua Panitia Cabang Pencak Silat PON XXI Aceh-Sumut Dahliana kepada ANTARA di GOR Veteran, Medan, Selasa.
Dahliana yang juga sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Provinsi Sumatera Utara itu mengaku merasa sangat bersyukur banyak atlet putra-putri beradu kemampuan pencak silat dalam pesta olahraga terbesar nasional itu.
Baca juga: PB PON: Kehadiran 32 kontingen pertegas pencak silat milik Indonesia
Tingginya antusiasme para atlet, kata dia, mencerminkan bahwa pencak silat yang merupakan seni bela diri tradisional milik Indonesia semakin dicintai dan berkembang di masyarakat.
"Apalagi yang ikut PON ini didominasi atlet-atlet muda yang bisa memiliki karir panjang sebagai atlet pencak silat ke depan," ujarnya.
Dahliana mengatakan, kompetisi pencak silat pada PON kali ini akan melahirkan puluhan atlet yang meraih medali emas, perak, dan perunggu pada 22 nomor yang dilombakan.
Peraih medali emas, kata dia, akan dibina lebih lanjut oleh IPSI, salah satunya dengan mengikutsertakan mereka dalam kejuaraan pencak silat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Desember 2024.
Baca juga: IPSI: Semua peraih emas PON bakal dikirim ke kejuaraan di Abu Dhabi
Adapun ke-22 nomor pencak silat yang dilombakan pada PON Aceh-Sumut 2024 yaitu tanding kelas A: +45--50kg, tanding kelas B: +50--55kg, tanding kelas C: +55--60kg, tanding kelas D: +60--65kg.
Tanding kelas E: +65--70kg, tanding kelas F: +70--75kg, tanding kelas G: +75--80kg, tanding--kelas H: +80--85kg, tanding kelas I: +85--90kg, tanding kelas J: +90--95kg, seni tunggal, seni ganda, seni beregu
Sedangkan, nomor yang dimainkan putri yaitu tanding kelas A: +45--50 kg, tanding kelas B: +50--55 kg, tanding kelas C: +55--60kg, tanding kelas D: +60--65kg, tanding kelas E: +65--70kg, tanding kelas F: +70-75kg, seni tunggal seni ganda, dan seni beregu.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).