Pada pertandingan yang berlangsung di Bandar Udara Rembele, Takengon, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Selasa, para atlet terbang di ketinggian sekitar 2.000 kaki.
Technical Delegate Cabang Olahraga Gantole PON XXI Arif Eko Wahyudi menjelaskan bahwa nomor XC terbagi dua, yakni perorangan dan beregu.
Untuk hari kedua, nomor yang dipertandingkan adalah XC kelas B dan XC beregu kelas A.
Menurut dia, nomor XC merupakan perlombaan yang dilakukan dengan memberikan target bagi atlet untuk menyelesaikan tugas atau misi dengan jarak yang telah ditetapkan.
"Jadi, diberi tugas untuk terbang dengan jarak sampai berapa km dan siapa yang paling cepat menyelesaikan tugas. Tadi jarak terbang 5-6 km, tapi tergantung cuaca. Kalau cuaca bagus, bisa ditambah jaraknya," katanya.
Ke-28 atlet gantole di nomor XC kelas B tersebut berasal dari Aceh, Sumatra Utara, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua. Baca juga: Gantole - 28 atlet sukses terbang pada nomor ketepatan mendarat
Ia menyebutkan pelaksanaan pertandingan nomor XC kelas B memang didahulukan sebelum nomor ketepatan mendarat (KTM).
"Tadi, nomor XC kelas B kami mulai jam 09.00 WIB sampai hampir jam 11.00 WIB. Tadi XC kelas B bis terbang satu 'round'. Setelah itu dilanjutkan nomor KTM kelas A," kata Arif.
Untuk nomor XC diharuskan menyelesaikan dua "round", sedangkan nomor KTM menyelesaikan empat "round".
"Kalau untuk XC beregu, sama tetapi akumulasi untuk (menyelesaikan, red.) tugasnya. Tadi sudah juga," katanya
Cabang olahraga gantole di PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan delapan nomor, yakni ketepatan mendarat (KTM) kelas A dan B, lintas alam atau cross country (XC) kelas A dan B.
Kemudian, nomor XC beregu kelas A dan B, serta nomor pertandingan durasi kelas A dan B.
Cabang olahraga gantole di PON Aceh-Sumut diikuti oleh 43 atlet yang berasal dari 15 provinsi, yakni Aceh, Sumut, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Kemudian, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, NTB, dan Papua.
Baca juga: Gantole - Nomor lintas alam sempat terkendala angin kencang
Baca juga: Gantole ketepatan mendarat Kelas A, 14 atlet terbang tanpa kendala
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).