“Cabang olahraga soft tenis ini baru pertama kali digelar di PON, yaitu di PON XXI Aceh,” kata Technical Delegate Soft Tenis, Damrah, di Lapangan Soft Tenis Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa.
Sejatinya, kata dia, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Soft Tenis Indonesia (Pesti) telah berusaha mengajukan kepada KONI agar cabang olahraga ini dipertandingkan pada PON Papua 2021. Namun, tereliminasi karena termasuk dalam 10 cabang olahraga yang harus dibatalkan.
“Ini kekecewaan yang mungkin sulit kita lupakan, tetapi harus kita bangkitkan lagi pada PON XXI ini,” ucapnya.
Baca juga: PESTI gelar pelatihan pelatih dan wasit untuk persiapan PON 2024
Sebagai bentuk persiapan dengan 17 kontingen yang berpartisipasi, Damrah dan timnya telah melaksanakan technical meeting (TM) pada Selasa siang.
Nantinya, akan ada 90 atlet yang bertanding. Mereka akan memperebutkan tujuh medali emas, yaitu tunggal putra, ganda putra, beregu putra, tunggal putri, ganda putri, beregu putri, dan beregu campuran dengan berlaga di dua lokasi, yakni Lapangan Soft Tenis Mapolda Aceh dan Lapangan Neusu Jasdam, Banda Aceh.
Sama seperti di cabang olahraga tenis, pada soft tenis, atlet putri juga diharuskan memakai pakaian pelapis apabila memakai kostum tanding tanpa lengan dan juga memakai legging apabila memakai celana pendek. Aturan itu dilaksanakan sebagai bentuk menghormati budaya tuan rumah Aceh.
“Aturan itu sudah kita sampaikan ketika BK PON dan dari tim Aceh juga sudah menyampaikan. Reaksinya positif semua. Tidak ada masalah, tidak ada yang komplain,” ucapnya.
Terkait fasilitas lokasi pertandingan, Damrah mengakui memang ada kekurangan pada peralatan yang dibutuhkan. Namun, ia memastikan masalah itu akan terselesaikan maksimal pada Selasa malam.
Baca juga: Persiapan soft tenis PON XXI sudah hampir 100 persen
“Saya sudah minta PB PON untuk mempersiapkan kekurangan alat-alat yang kami minta, termasuk masalah penutup lapangan di Lapangan Jasdam dan kursi wasit yang belum diganti sesuai standar,” ucapnya.
Ia berharap dengan dipertandingkannya soft tenis pada PON XXI, cabang olahraga yang berasal dari Jepang itu akan mulai banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, soft tenis mulai meluas di Indonesia sejak tahun 2009. Meski memiliki nama yang sama dengan tenis, cabang olahraga ini memiliki perbedaan.
Pada soft tenis, bola yang digunakan lebih empuk dan dan lebih ringan. Raket yang digunakan juga lebih kecil dari raket tenis pada umumnya. Selain itu, perhitungan skor yang digunakan adalah dengan angka 1, 2, 3, dan 4.
Baca juga: 159 atlet soft tenis bersaing di babak kualifikasi PON 2024
Adapun peraturan pertandingan soft tenis pada PON XXI akan menggunakan aturan federasi internasional ISTF dan aturan yang dikeluarkan PP Pesti.
Untuk format pertandingan, masing-masing nomor pertandingan di babak pendahuluan menggunakan format setengah kompetisi dalam pool. Dua pemain terbaik di masing-masing pool akan maju ke babak utama dengan sistem gugur.
Sementara itu, untuk nomor tunggal, akan digunakan sistem “the best of seven games tiebreak” dan tidak boleh merangkap.
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).