"Pelaksanaan PON ini tentu meningkatkan prestasi adik-adik kami. Satu per satu saya lihat mereka dari sisi skill meningkat, dan tentu harapan kami mereka bisa mewakili Indonesia di multievent yang lebih tinggi dibanding PON ini," kata Peter di Medan, Selasa.
Peter mengatakan PON Aceh-Sumut akan menjadi tolak ukur dalam melihat potensi atlet tenis meja nasional untuk dilakukan pembinaan dan pengembangan kualitas dengan target laga-laga internasional.
"Tentu PON ini siapapun pemenangnya, harapan kami tentu menjadi barometer kami dalam menyiapkan atlet-atlet menuju ke SEA Games, Asian Games," kata Peter.
Baca juga: Tenis meja diharapkan tetap jadi cabang olahraga wajib di PON
Peter melihat perkembangan atlet tenis meja di Tanah Air sudah mulai merata di berbagai wilayah Indonesia, dan tidak melulu terpusat di Pulau Jawa.
Hal tersebut dapat terlihat dari perwakilan tenis meja Indonesia di ajang SEA Games Kamboja 2023 lalu yang memberangkatkan sejumlah atlet dari berbagai daerah di luar Pulau Jawa.
Peter juga mengklaim bahwa masalah dualisme kepengurusan organisasi cabang tenis meja sudah selesai dengan kembali hadir di ajang PON, setelah sebelumnya tenis meja tidak dipertandingkan pada PON XX Papua 2021.
"Sudah selesai. Jadi sudah tidak ada lagi, buktinya pelaksanaan ini. Seluruhnya sudah bersatu, tidak ada lagi perpecahan di tenis meja, sudah selesai," kata Peter.
Baca juga: Ketum PB PTMSI: kembalinya tenis meja di PON atas kerja semua pihak
Baca juga: Tenis Meja - Tim favorit Jabar menang 3-0 atas Aceh di beregu putra
Baca juga: Tenis Meja - Beregu putri DKI dan Jabar menang 3-0 di laga fase grup
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).