"Bonus sih ingin kalau bisa jadi PNS itu targetnya," ujar Kiki Irawan di Medan, Selasa.
Kiki turun di nomor Men Sports Physique Over to 170 cm. Ia berhasil mengungguli lawan-lawannya dan menyisihkan Lukmanul Eko Sasmito dari Kalimantan Timur dan Slamet Haryanto asal Jawa Timur di final. Eko dan Slamet harus puas meraih perak dan perunggu.
Kiki yang sejak awal menjadi unggulan tampil maksimal dan mampu memukau sembilan juri. Pada akhirnya ia berhak mendapat emas pada ajang multi cabang pertamanya tersebut.
Baca juga: Tim binaraga Sumut sumbang dua emas pada hari pertama pertandingan
Sebagaimana atlet-atlet yang juara, kucuran bonus akan menanti mereka, entah dari pengurus cabang olahraga maupun Pemerintah Provinsi. Kiki pun berharap bisa diangkat sebagai PNS di Sumatera Utara.
Ia pun menceritakan bahwa persaingan di antara para atlet sangat ketat. Bahkan untuk menjadi juara pertama adalah hal yang tidak terpikirkan olehnya. Namun tekad untuk mengharumkan daerah memberikan motivasi lebih.
"Intinya berusaha semaksimal mungkin. Karena untuk mendapatkan hasil seperti ini persiapannya jauh-jauh hari. Jadi kalau bisa karena momennya kita tuan rumah harus bisa mengharumkan nama tuan rumah," ujar Kiki.
Di samping itu, semangatnya terus membara dengan dukungan keluarga yang tak henti-hentinya. Akhirnya, berkat dua dorongan itu, dirinya bisa memberikan satu keping medali emas.
"Saat naik panggung sedikit pusing, ketika ingat keluarga langsung pulih lagi. Sebagai tuan rumah kita harus memberikan yang terbaik," kata dia.
Baca juga: Binaraga - PP PBFI pastikan juri berlisensi nasional A
Baca juga: Peraih medali binaraga PON XXI berpeluang ikut kejuaraan internasional
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).