Jawa Timur berhasil meraup enam medali emas, sembilan perak dan tiga perunggu dari pertandingan seni dan pertandingan laga cabang olahraga muaythai PON 2024.
Mereka berada di atas Jawa Barat yang mengumpulkan lima medali emas, satu medali perak dan lima perunggu.
Di posisi ketiga ada tuan rumah Aceh yang mengumpulkan tiga medali emas satu perak san tiga perunggu.
"Alhamdulillah kita syukuri keluar sebagai juara umum di cabang olahraga muaythai, kami bangga dengan hasil ini," kata Ketua Muaythai Indonesia Jawa Timur Baso Juherman di Banda Aceh, Selasa.
Baca juga: Jawa Timur kumpulkan tiga emas dari sembilan laga final muaythai
Menurut dia meski diperkuat banyak atlet junior yang melawan atlet senior bahkan atlet pelatnas tetap bisa memberikan yang terbaik.
Menurut dia hasil ini merupakan kerja keras atlet bersama pelatih dan pengurus untuk melakukan program pelatihan panjang dan hasilnya dapat dilihat dengan prestasi yang ada saat ini.
"Kalau latihan bagus maka hasil yang akan didapatkan juga bagus, ini gambaran kita ke depan agar mempersiapkan atlet lebih baik lagi untuk prestasi," kata dia.
Ia mengakui atlet Jawa Timur masih kurang pengalaman karena di nomor laga ini ada 11 atlet yang bertarung di partai final tapi yang menang hanya tiga atlet saja dan sisanya kalah dari lawan-lawan mereka.
Baca juga: Jawa Timur dominasi finalis nomor laga muaythai
"Kami kalah pengalaman dari lawan-lawan di final, secara fisik, otot atlet bagus tapi pengalaman tentu sangat menentukan dan kami memang banyak membawa atlet junior di PON ini," kata dia.
Ia mengatakan setelah ini pihaknya akan terus memberikan pelatihan kepada atlet yang ada sekarang untuk meraih prestasi lebih baik ke depan.
"Kami hanya dapat perak di PON Papua dan di sini ada enam medali emas, ini pencapaian yang luar biasa dan tentu akan kami tingkatkan di pertandingan ke depan," kata dia.
Baca juga: Stevannie kawinkan medali emas seni dan laga muaythai PON 2024
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).