"Secepat mungkin, kalau bisa pecah lagi waktu terbaik saya ketika di Olimpiade Paris 6,36 detik," kata Desak Made Rita di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu.
Ada pun pada babak final pada Rabu ini, ia turun pada nomor speed perorangan putri.
Untuk memecahkan catatan waktu terbaik di Olimpiade Paris, ia berlatih keras untuk tetap fokus dan konsentrasi agar mampu mencatatkan waktu terbaik yang baru.
Selain itu, fokus diperlukan untuk meminimalkan gerakan yang menimbulkan kesalahan terutama saat memulai kompetisi di sensor kaki.
Baca juga: Panjat tebing - Desak Rita tembus babak final PON XXI
Sementara itu, pada babak kualifikasi pada Selasa (10/9) ia mencatatkan waktu 6,69 detik sehingga bertengger di posisi kedua setelah atlet asal Banten Rajiah Sallsabillah dengan mencatatkan waktu 6,56 detik.
Desak Rita pada kualifikasi tahap kedua sempat mengalami terpeleset karena mengaku kurang fokus.
“Ada error sedikit, agak goyang dan kurang fokus,” katanya.
Ada pun di babak final itu, Desak Rita bersaing ketat dengan Rajiah yang juga tampil pada Olimpiade Paris, kemudian atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB) Nurul Iqamah dengan catatan waktu saat kualifikasi 6,99 detik serta Berthdigna Devi Surya Kusuma asal Jawa Tengah dengan catatan waktu 6,93 detik.
Desak Rita menjadi salah satu atlet yang berpeluang menambah pundi medali termasuk emas untuk Provinsi Bali.
Sementara itu, hingga Rabu (10/9) Provinsi Bali sudah mengantongi empat emas, dua perak dan delapan perunggu.
Ada pun emas disumbangkan dari cabang olahraga balap sepeda putri dan dua lainnya dari kriket putra dan putri.
Sedangkan dua perak disumbangkan oleh cabang olahraga kriket putri dan balap sepeda putri.
Sementara itu, untuk medali perunggu dipersembahkan oleh cabang olahraga paramotor ada dua medali, serta masing-masing satu medali perunggu untuk cabang olahraga balap sepeda campuran, kriket putra, renang perairan terbuka 5.000 meter dan 10.000 meter putri, sepak takraw ganda putri dan judo putri kelas 45 kilogram.
Baca juga: Yenny Wahid: PON ajang cari bibit atlet potensial
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).