Iwan menekankan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi kesehatan, terutama dalam nomor pertandingan sanda atau tarung.
"Kita ingin mengingatkan untuk pertandingan nomor sanda, kita diwajibkan untuk memiliki pemeriksaan scan otak dan jantung. Ini adalah regulasi yang dibuat oleh International untuk melindungi atlet kita," ujar Iwan dalam Manager Meeting cabang olahraga wushu di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu.
Iwan mengatakan, telah banyak kasus kematian yang terjadi di berbagai cabang olahraga, termasuk wushu akibat kurangnya perhatian terhadap keselamatan atlet saat bertanding.
Dia menekankan agar hasil pemeriksaan medis tidak boleh diperdebatkan, dan manajer maupun pelatih diharapkan tidak memaksakan atlet untuk bertanding jika kondisi kesehatan mereka tidak memungkinkan.
Menurut Iwan, tidak ada prestasi yang sebanding dengan nyawa seorang atlet. Oleh karena itu, keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap pertandingan.
Dia berharap semua pihak dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan para atlet, agar mereka tidak hanya bisa tampil maksimal di PON XXI, tetapi juga bisa terus berprestasi di masa depan.
"Kita jaga atlet kita bagaimana ke depan bisa lebih sehat dan apa kekurangannya bisa diperbaiki, dijaga kesehatannya, sehingga dia bisa bertanding dengan lebih baik ke depan," ucapnya.
Lebih lanjut, Iwan juga meminta kepada para atlet dan tim untuk menjaga sportivitas dan persaudaraan di antara kontingen, meskipun ajang ini membawa gengsi yang tinggi bagi masing-masing daerah.
Dia menilai, tujuan utama dari pertandingan ini adalah memajukan olahraga wushu Indonesia secara keseluruhan. Iwan juga berharap bahwa pemenang yang terpilih adalah atlet terbaik, serta menekankan pentingnya peran wasit dalam menjaga netralitas.
"Kita berharap juga seluruh wasit bertugas dengan baik, melepaskan kedaerahannya. Saat ini semuanya adalah wasit-wasit PB wushu Indonesia untuk memutuskan atlet terbaik bagi cabang olahraga wushu," ucapnya.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut akan digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Wushu - IGK Manila berharap PON XXI temukan bibit muda berprestasi
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).