KBRN, Banda Aceh: Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 disebut akan menjadi evaluasi nyata bagi pembinaan olahraga di kabupaten/kota dan provinsi. Gelaran bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan tonggak penting dalam mencetak atlet nasional yang akan berprestasi di level internasional.
"PON bukan hanya kompetisi, tetapi juga ajang untuk mengevaluasi sejauh mana pembinaan olahraga yang telah dilakukan oleh KONI daerah. Atlet-atlet yang berkompetisi adalah Patriot Olahraga, pejuang masa damai yang membawa kebanggaan bagi daerah dan bangsa,” ujar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen Marciano Norman, Sabtu (7/9/2024) di Banda Aceh.
Ia menambahkan, ajang PON XXI nanti diharapkan tidak hanya melahirkan pemenang, tetapi juga atlet yang mampu meraih prestasi dengan memecahkan rekor. Hingga saat ini, cabang olahraga Angkat Besi telah melakukannya yang membuktikan bahwa pembinaan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik.
"PON yang berkelas adalah PON yang mampu melahirkan pemecahan rekor nasional. Dan juga rekor internasional," kata Marciano.
Tak hanya berprestasi di level nasional, para pahlawan PON pun akan diproyeksikan untuk membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), pemerintah menargetkan Indonesia masuk 10 besar Olimpiade 2032 dan peringkat lima besar pada 2044.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat 39 Olimpiade dengan 2 medali emas dan 1 perunggu. Namun, target ke depan adalah meraih lebih banyak medali emas di Olimpiade 2028 di Los Angeles.
PON XXI akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Senin, 9 September 2024 malam. PON XXI Aceh-Sumut menghadirkan 6.287 atlet dan 3.158 ofisial yang berlaga di 33 cabang olahraga di Aceh, sementara Sumut menyelenggarakan 34 cabang dengan 6.618 atlet dan 3.320 ofisial.
"Mari Jadikan PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebagai wadah meraih prestasi sekaligus pemersatu bangsa. Bersatu Kita Juara adalah tagline yang harus kita junjung bersama untuk mengangkat nama Indonesia di pentas dunia," kata Marciano.
Pewarta: Seprianto
Editor: Haidar Ilyas
Sumber: RRI