RRI

IADO: Pengawasan Doping PON 2024 Berbeda

6 September 2024 20:55 WIB
IADO: Pengawasan Doping PON 2024 Berbeda
Lifter putra Jan Adrianus Hosea Inamer gagal melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 67 kg putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 di GOR Seuramoe Angkat Besi Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Kamis (5/9/2024) (Foto: ANTARA)

KBRN, Jakarta: IADO (Indonesian Anti-Doping Organization) yang bertanggung jawab atas pengawasan doping, menerapkan pendekatan berbeda pada PON 2024. IADO menerapkan kebijakan pengawasan yang komprehensif pada PON yang berlangsung pada 9-20 September.

"Di Papua hanya semata-mata dilakukan pengambilan sampel saja. Sedangkan pada PON di Aceh dan Sumatera Utara tidak hanya pengambilan sampel, tetapi juga kegiatan edukasi anti-doping dan kegiatan intelijen serta investigasi," kata Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto dalam keterangannya, Jumat (6/9/2024).

"Perubahan dan perluasan kegiatan tersebut disebabkan karena memang sesungguhnya sejak tahun 2021 pola kebijakan WADA sudah lebih mengarah pada tidak hanya kegiatan testing, tetapi juga edukasi serta intelijen dan investigasi," katanya lagi.

Untuk persiapan PON 2024, IADO telah menyelenggarakan sejumlah pelatihan di Medan dan Banda Aceh pada Agustus 2024. Pelatihan ini melibatkan para petugas pengawas doping, termasuk Doping Control Officer (DCO) dan Chaperone.

Mereka akan membantu tim pusat yang terdiri dari 4 pengawas, 7 Doping Control Manager, dan 25 Lead DCO berlisensi. Komite TUE (Therapeutic Use Exemption) mengadakan sosialisasi secara virtual pada 1 Agustus 2024.

Sosialiasi tersebut diberikan kepada dokter dan tim medis tiap kontingen. Ini untuk memastikan pemahaman yang lebih baik terkait penggunaan obat-obatan yang diizinkan.

Untuk mengurangi risiko doping di cabang binaraga, atlet diwajibkan memiliki sertifikat digital ADEL sebelum diizinkan bertanding. Ini adalah aplikasi Badan Anti-Doping Dunia untuk Pendidikan dan Pembelajaran Anti-Doping.

Sertifikat ini merupakan syarat mutlak bagi atlet binaraga. Pada PON 2021 di Papua, IADO mengambil 718 sampel dari total 7.038 atlet.

Di PON 2024, target pengambilan sampel meningkat menjadi 800 sampel dari total 13.037 atlet. Sampel tersebut akan dikirim ke Laboratorium Anti-Doping di Bangkok untuk diuji.

Pewarta: Danang Sundoro
Editor: Nugroho
Sumber: RRI