"Kita try out di Rusia, Vietnam, dan juga Thailand sebelum bertanding di PON Aceh-Sumatera Utara," kata Dedi Kurniawan di Kabupaten Aceh Besar, Kamis.
Selain itu, untuk mematangkan persiapan menjelang PON XXI, para atlet juga melakukan pemusatan latihan selama satu tahun di Cipule, Karawang, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi tersebut ditujukan agar konsentrasi atlet tidak terganggu dengan hiruk pikuk aktivitas masyarakat. Tidak hanya itu, dukungan dari pemerintah daerah hingga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar juga menjadi kunci sukses atlet dayung daerah tersebut.
"Pembinaan atlet dayung di Bumi Pasundan sudah berjalan dengan baik," kata dia.
Pada PON 2024 kontingen Jawa Barat khususnya di cabang olahraga dayung kembali mengincar juara umum atau sama dengan capaian prestasi pada PON edisi sebelumnya di Papua. Di PON XX kontingen dayung Jabar berhasil mengumpulkan 20 medali emas.
"Target Jabar minimal sama dengan capaian PON Papua," kata dia.
Baca juga: Mutiara persembahkan dua medali emas dayung bagi kedua orang tuanya
Saat ini Jabar masih kokoh di puncak klasemen sementara dengan perolehan 13 medali. Rinciannya, delapan medali emas, tiga perak serta dua medali perunggu.
Jabar masih berpeluang besar menambah pundi-pundi medali terutama pada cabang dayung kano slalom. Empat atlet dayung Jabar pada Kamis sore akan berlaga di empat nomor berbeda.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia atau PB PODSI Brata Tryana Hardjosubroto mengatakan secara keseluruhan cabang olahraga dayung memperebutkan 45 medali emas.
Rinciannya 12 emas di nomor canoeing, 15 di nomor rowing, sembilan emas pada nomor traditional boat race, dua medali emas pada nomor stand up paddle, empat emas di nomor kano slalom serta tiga emas di nomor rowing beach sprint.
Baca juga: Dayung - Jawa Barat sukses gondol tiga emas sekaligus
Baca juga: Atlet Olimpiade Tokyo persembahkan dua emas dayung kepada Jambi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).