"Ini jauh dari target yang kami tentukan karena kami keluar sebagai juara umum di PON Papua dengan enam medali emas tapi di sini kami baru dapat satu medali emas," kata pelatih judo Bali Agus Putra Adyana di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengaku ada lima atlet Bali yang tergabung dalam pelatnas judo tapi mereka dalam kondisi cedera serta tidak bugar saat pulang ke Bali.
"Kami memiliki waktu pelatihan dua bulan, sebulan kami lakukan untuk perawatan dan sebulan terakhir baru persiapan ke PON ini," kata dia.
Ia mengatakan Bali hanya meraih satu medali emas dari Gede Ganding Kalbu di nomor perorangan -100kg putra.
Lalu empat medali perak dipersembahkan oleh Gede Agastya di nomor +100kg putra, I Made Sastra Dharma di nomor -90kg putra, Ni Komang Sri di nomor -57kg putri dan Dewa Ayu Mira di nomor +78kg putri.
Kemudian tiga medali perunggu dari I Komang Ardiarta di nomor -81kg putra, Ni Kadek Desi di nomor -45kg putri, dan Fania Farid di nomor -78kg putri.
Baca juga: Judo lanjutkan nomor kata dan beregu campuran di PON Aceh Sumut
Dalam laga di nomor +100kg putra atlet Bali Gede Agastya berpeluang meraih medali emas tapi dirinya mengalami cedera lutut di tengah pertandingan.
Cedera itu membuatnya kesakitan meski tetap melanjutkan pertandingan tapi dirinya kalah dari atlet Jawa Barat Rafi Fadilah.
"Kami hampir kewalahan sebenarnya ketika atlet ini lepas dari pelatnas kembali ke Bali dalam kondisi cedera dan kami maksimalkan latihan hingga hasil hari ini," kata dia
Agus Putra menambahkan hasil medali yang didapatkan di PON Aceh-Sumut ini akan menjadi evaluasi besar bagi internal PJSI Bali.
"Kalau dengan predikat atlet pelatnas tentu medali yang harus didapatkan lebih banyak di PON Aceh-Sumut ini," kata dia
Baca juga: DKI Jakarta pimpin klasemen nomor perorangan judo
Baca juga: Judo - Jawa Barat tambah dua medali emas
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).