KBRN, Banda Aceh: Muswar Iwan, binaragawan asal Sumatera Barat, bukanlah nama baru di dunia binaraga Indonesia. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, ia kembali menorehkan sejarah.
Dengan perolehan medali emas, ia berhasil mencatatkan quattrick atau empat kali berturut-turut meraih emas di ajang PON. Sebuah pencapaian luar biasa yang membuat namanya semakin mengilap di dunia olahraga tanah air.
Keberhasilan Muswar di PON XXI ini menjadi lebih istimewa. Karena, ia telah memutuskan untuk menjadikan PON kali ini sebagai penutup kariernya di dunia kompetisi binaraga.
Bukan hanya karena usianya yang sudah mendekati batas maksimal untuk berlaga. Tetapi juga karena ia merasa telah memberikan yang terbaik bagi dirinya, keluarganya, dan tentunya bagi Indonesia.
Perjalanan Emas 4 Kali Berturut-Turut
Muswar pertama kali mengukir prestasi di ajang PON pada 2012 di Riau, ketika ia meraih medali emas di kelas 70 kg. Kesuksesannya berlanjut pada PON Jawa Barat 2016, di mana ia kembali mengamankan medali emas, kali ini di kelas 75 kg.
Pencapaiannya di PON Papua 2021 pun tak kalah gemilang, dengan emas di kelas 75 kg. Hingga akhirnya, di PON XXI/2024 Aceh-Sumut, Muswar kembali membuktikan bahwa ia masih yang terbaik di kelasnya, dengan mengamankan medali emas keempat dalam karier PON-nya.
"Saya merasa bangga. Alhamdulillah, ini emas keempat saya di PON sejak 2012," kata Muswar penuh rasa syukur, di Medan, Rabu (11/9/2024).
Ia tak hanya membuktikan konsistensinya sebagai atlet. Tetapi juga ketekunan dan komitmen yang luar biasa dalam menjaga performa selama lebih dari satu dekade.
Muswar Iwan dikenal sebagai atlet yang sangat disiplin dalam menjalani rutinitas latihannya. Binaraga, seperti yang ia jelaskan, bukanlah olahraga yang bisa dilakukan setengah hati.
Dibutuhkan dedikasi yang penuh, mulai dari pola makan, diet ketat, latihan keras. Hingga istirahat yang cukup.
"Binaraga ini sangat perlu disiplin yang tinggi dan modal materi yang tidak sedikit, alau tidak bersungguh-sungguh, tidak bisa sukses. Kunci suksesnya ya makan yang bergizi, diet yang ketat, latihan keras, dan istirahat cukup delapan jam sehari, konsistensi itu kuncinya," ujarnya.
Binaragawan kelahiran Duri, Riau ini tidak hanya menjadi teladan bagi sesama atlet binaraga. Tetapi juga bagi generasi muda yang bercita-cita menorehkan prestasi di dunia olahraga.
Menurutnya, tidak ada yang instan dalam meraih kesuksesan. Semua butuh kerja keras, pengorbanan, dan waktu.
"Kepada binaragawan se-Indonesia, teruslah berlatih disiplin, semua tidak ada yang instan. Semua butuh waktu dan kerja keras, dan percayalah, kerja keras tidak akan mengkhianati hasil," katanya.
Pewarta: Alfian Risfil
Editor: Haidar Ilyas
Sumber: RRI