Pebiiar berusia 74 tahun yang secara usia paling tua dibandingkan semua pebiliar lain yang berkompetisi di cabang biliar PON kali ini, mampu mengatasi perlawanan wakil Jakarta Rudy Hasan dalam partai pamungkas dengan skor akhir 40-27.
"Senang banget, di Papua (PON Papua 2024 hasilnya) kosong, akhirnya di sini dapat emas," ujar Tan kepada ANTARA setelah pertandingan.
Laga final berlangsung dengan persaingan ketat kedua pebiliar yang saling mengejar poin sejak awal pertandingan hingga mencatatkan skor yang sama 24-24.
Tan mengatakan, setelah skor seimbang, ia mencoba mendominasi permainan melalui penempatan bola yang membuat permainan lawan sulit berkembang.
"Saya memang menjaga supaya lawan tidak berkembang, dia (Rudy Hasan) mainnya bagus sehingga kalau sudah lepas maka saya akan tertinggal," ujarnya.
Ia mengatakan dirinya sudah sering menghadapi Rudy Hasan pada kejuaraan lain sehingga cukup memahami permainan lawannya itu.
Meski menyudahi pertandingan dengan kemenangan, Tan mengaku sempat mengalami kelelahan dalam laga tersebut. Ia merasa bersyukur atas kehadiran sanak keluarga dan tim yang mendukung di sekitar arena mampu mengembalikan semangat bertanding hingga keluar sebagai juara.
"Mereka menyemangati saya jadi saya bangun lagi karena sudah hampir setengah tidur karena lelah," ujarnya.
Tan pun mempersembahkan medali emas tersebut untuk sanak keluarganya yang terus mendukungnya dalam pesta olahraga nasional terbesar di Indonesia.
"Ini (medali emas) buat semua keluarga yang selalu mendoakan," ujarnya.
Tan berhasil menambah perolehan medali emas untuk kontingen Jawa Tengah pada cabang biliar menjadi dua emas. Satu emas sebelumnya diraih pasangan Rico Dela/Rizkha Affandy pada nomor 15 ball double putra.
Pertandingan cabang biliar PON Aceh-Sumut 2024 sudah berlangsung sekitar empat hari sejak Senin (9/9). Cabang biliar menyuguhkan lima kelas yaitu pool putra, pool putri, carom, english billiard, dan snooker yang diikuti 127 atlet putra dan 14 atlet putri dari 32 provinsi di Tanah Air.
Baca juga: Noor/Jendy raih emas kedua untuk Kalsel dari biliar
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).