Jateng mengawali emas pertama saat mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dengan skor 3-0 pada final beregu putri di GOR PBSI Sumut, Deli Serdang, Kamis.
Beberapa jam setelahnya, Zaki Ubaidillah dan kawan-kawan mengantarkan emas kedua untuk Jateng setelah mengalahkan DKI Jakarta pada final beregu putra dengan skor 3-1.
"Ya kalau putri kita udah yakin dari awal. Kita punya keyakinan 75 persen juara," kata Lukman ketika ditemui ANTARA setelah pengalungan medali emas, Kamis.
Lukman menjelaskan saat masuk ke final, anak-anak asuhnya sudah yakin akan menang 3-0 karena menurutnya final sesungguhnya adalah saat mengalahkan DKI Jakarta di semifinal dengan skor 3-2.
"Yang berat itu jujur lawan putrinya itu yang berat sama DKI. Itu yang finalnya disitu sebenarnya. Kalau final kita udah yakin banget. Anak-anak rileks semua. Udah ga ada ketegangan karena anak-anak udah yakin semua," tambahnya.
Sementara itu, untuk beregu putra, ia juga mengatakan sudah memprediksi akan meraih emas dengan skor 3-1.
Ganda putra Emanuel Joseph Surya Hartono/Voyage Afrisal Mahendra menjadi penentu emas Jateng setelah mengalahkan Calvin Valentino Sifen Tan/Hafizh Deedat Baryadi dengan skor 21-18, 25-27, 21-19 dalam drama pertandingan yang berjalan 1 jam 17 menit.
Emanuel/Voyage, kata Lukman, adalah pasangan baru untuk kebutuhan strategi yang mulai dipasangkan mulai semifinal. Keduanya diturunkan untuk sengaja meraih kemenangan di laga keempat setelah melihat ganda kedua Jakarta yang kuat.
Sebelumnya, pada babak grup, Emanuel berpasangan dengan Michael Owen dan Voyage berpasangan dengan Yuke Gamareza Radjasa.
"Kita itung-itungan lawan DKI itu 3-1 ya, dari awal kita sudah prediksi. Ganda pertama DKI itu memang kuat. Kita mau ngambil di ganda kedua," jelas Lukman.
"Tapi posisi tadi memang anak-anak bermain sangat tegang sekali ya. Karena dia pressure-nya tinggi sekali, kelihatan sekali itu. Jadi kurang enjoy. Set ketiga dia mulai ketinggalan 4-1, 5-1 itu saya bilang enjoy ya. Akhirnya mereka bisa menikmati pertandingan," tambahnya.
Lebih lanjut, ini menjadi sejarah bagi Jateng setelah pertama kalinya di PON mengawinkan emas beregu putra dan putri sejak pesta olahraga empat tahunan itu digelar pada 1948.
"Dan ini menjadi sejarah untuk tim Jawa Tengah mengawinkan gelar beregu tim putra dan beregu tim putri untuk pertama kalinya di PON," tutupnya.
Baca juga: Jawa Tengah "rajanya" bulu tangkis beregu PON 2024
Baca juga: Emas pertama bulu tangkis milik Jawa Tengah
Baca juga: Sausan Dwi Ramadhani sangat lega mengantar emas untuk Jateng
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).