Pada laga final yang dimainkan di GOR KONI, Banda Aceh, Kamis, Kezia berhasil meraih kemenangan 26-13 atas wakil Kalimantan Timur Janitra Cikan Silawarti.
“Yakin (akan meraih medali emas). Sudah yakin. Karena sebelumnya sudah pernah bertemu lawan-lawannya ini di BK (Babak kualifikasi) PON,” kata Kezia saat ditemui usai upacara penghormatan pemenang.
Kezia merupakan penyumbang medali emas ketiga untuk tim Sulut dari cabang hapkido. Sebelumnya Glorya Venaya Emely Muntu dari nomor daeryun 62-72 kilogram putri dan Andreas Waturandang dari nomor daeryun kelas 58-62 kilogram telah terlebih dahulu berkontribusi medali emas untuk tim Sulut.
Melihat keberhasilan dua atlet yang telah lebih dulu meraih medali emas, Kezia mengakui ada sedikit tekanan, tetapi ia berhasil mengatasinya.
“Sebenarnya ada (tekanan), tapi sudah dialihkan. Karena percaya, berdoa, dan yakin sama latihan,” ucap perempuan kelahiran Batam itu.
Keyakinan penuh terhadap pelatih, yakni Jacky Waturandang, menjadi salah satu dasar penampilan bagus Kezia pada pertarungan hari ini. Kezia pun tidak sungkan berterima kasih kepada Jacky yang juga merupakan kayak kandung dari Andreas Waturandang itu.
“Tadi mainnya karena tenang dan rileks, jadi bisa main dengan baik, sesuai dengan arahan pelatih,” ucap Kezia.
Untuk masa yang akan datang, Kezia masih ingin mengincar prestasi yang lebih tinggi lagi. Meski hapkido sampai saat ini belum dipertandingkan pada SEA Games, ia masih berpeluang meraih prestasi di Kejuaraan Asia.
“Harapannya bisa ikut SEA Games (kalau kelak dipertandingkan) dan juga kejuaraan Asia pada 2025,” ujarnya.
Tim Sulut menduduki posisi ketiga pada klasemen akhir hapkido di PON Aceh-Sumut 2024, dengan koleksi tiga medali emas dan dua medali perak.
Baca juga: Cut Dini Rizka pindah haluan ke hapkido karena sangat menantang
Baca juga: Yulianto sempat tertekan sebab atlet Aceh belum raih emas di hapkido
Baca juga: Andreas mustahil hindari latihan hapkido karena dilatih kakak sendiri
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).