ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Arung jeram PON XXI sempat ditunda 4,5 jam karena debit air naik

Arung jeram PON XXI sempat ditunda 4,5 jam karena debit air naik

13 September 2024 02:14 WIB
Arung jeram PON XXI sempat ditunda 4,5 jam karena debit air naik
Ilustrasi - Suasana instalasi logo PON XXI Aceh-Sumut 2024 di halaman Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (8/9/2024). (ANTARA/Budi Candra Setya)
Banda Aceh (ANTARA) - Perlombaan hari pertama cabang olahraga arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 sempat ditunda selama 4,5 jam karena kenaikan debit air di Sungai Alas, Ketambe, Aceh Tenggara, pada Kamis pagi.

Technical Delegate arung jeram PON XXI R.A. Amalia Yunita dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Kamis malam, menyebutkan bahwa kenaikan debit air itu terjadi setelah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser diguyur hujan sepanjang Rabu (11/9) malam hingga Kamis dini hari.

Kondisi itu membuat Race Director arung jeram PON XXI Joni Kurniawan meninjau ulang rencana pelaksanaan lomba nomor down river race (DRR) kategori R6 sektor putra dan putri sesuai jadwal awal pukul 09.00 WIB demi memastikan keselamatan atlet.

Pada pukul 09.00 WIB, skala tinggi muka air (TMA) di garis start masih menyentuh ketinggian 85 cm, jauh di atas angka normal 40 cm, sehingga perlombaan ditunda hingga pukul 12.00 WIB.

Lantas pada pukul 12.00 WIB, skala TMA masih berada di kisaran 65 cm dan perlombaan kembali ditunda hingga pukul 15.00 WIB.

Pada pukul 14.30 WIB, posisi TMA berada di level 44cm, sehingga Race Director memutuskan memulai perlombaan tapi dengan perubahan garis start, dari Muara Gurah ke Ketambe.

"Kami tidak menunda hari lomba, tetapi menunda jamnya saja agar tidak mengganggu jadwal. Tapi (penundaan) ini menyangkut safety peserta," kata Joni.

Baca juga: Tuan rumah PON XXI berbagi dua medali emas pertama arung jeram
Baca juga: Venue arung jeram PON XXI diselimuti keasrian hutan


Dalam perlombaan DRR R6, putra tuan rumah Aceh berhasil menyelesaikan lomba dengan catatan waktu tercepat 20 menit 45,05 detik dan meraih medali emas.

Sumatera Utara memperoleh medali perak dengan catatan waktu selisih 13,92 detik dan perunggu diraih Kalimantan Selatan dengan catatan waktu 21 menit 12,10 detik.

Sementara medali emas DRR R6 putri diraih Sumatera Utara yang finis dengan catatan waktu 22 menit 17,74 detik, perak didapatkan Aceh (22 menit 35,02 detik), dan perunggu diperoleh Kalimantan Timur (22 menit 51,95 detik).

Penundaan start lomba memaksa panitia turut menunda Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) nomor DRR kategori R6 putra dan putri, yang diputuskan akan dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan medali nomor DRR R4 putra dan putri pada hari kedua perlombaan, Jumat ini.

Baca juga: Menpora: Sungai Alas berpotensi jadi pusat arung jeram nasional
Baca juga: Taekwondo - Adhiyodha mampu sabet emas meski pertama tampil PON XXI


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Gilang Galiartha
Sumber: ANTARA