"Utamanya saya kalau dapat emas ya untuk anak saya ya, usianya udah empat bulan, perempuan. Terus untuk keluarga di rumah, untuk pelatih saya," kata Catur pada Kamis.
Catur juga optimistis akan mendapatkan emas di laga final melawan atlet DI Yogyakarta, Prima Wisnu Wardhana pada Sabtu (14/9).
"Ya harus optimistis bisa dapat emas," kata Catur.
Mengenai pertandingannya di semifinal dengan atlet asal Jawa Tengah, Hendika Pratama Putra, Catur mengaku angin berubah kencang.
"Di awal cuaca cukup, angin tidak begitu kencang, ya ada angin tapi tidak begitu kencang banget gitu ya, tapi di semifinal angin mulai siang ya, mulai kencang," kata Catur.
Semifinal kemudian berakhir dengan skor seri 141-141 antara dirinya dengan Hendika.
"Terus sampai di akhirnya saya dengan yang Jawa Tengah, Hendika itu, nilainya sama. Terus ditentukan dengan shoot off atau satu panah, Alhamdulillah saya lebih bagus dari pada lawan begitu. Dapat poin terakhirnya sembilan, untuk lawan delapan," tukas Catur.
Bertemu dengan Prima di final mendatang, Catur mengaku tak punya persiapan khusus.
"Maksudnya tidak bisa menebak karena setiap panah itu berbeda kan gitu, cuaca juga mempengaruhi nanti bagaimana. Jadi persiapan ya begitu aja," pungkas Catur.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).