RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Angkasa Pura Persiapkan Pemulangan Kontingen PON Aceh-Sumut

Angkasa Pura Persiapkan Pemulangan Kontingen PON Aceh-Sumut

13 September 2024 11:50 WIB
Angkasa Pura Persiapkan Pemulangan Kontingen PON Aceh-Sumut
Dua atlet asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Aceh, Sabtu (31/8/2024). Atlet dari berbagai provinsi di Indonesia berdatangan ke Aceh menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang resmi dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. (Foto: ANTARA FOTO/Khalis Surry/Spt)

KBRN, Jakarta: PT Angkasa Pura II (AP II) mempersiapkan kelancaran pemulangan seluruh kontingen PON XXI Aceh-Sumut 2024 kembali ke daerah asalnya. PON) XXI Aceh-Sumatra Utara berakhir pada 20 September 2024. 

“Kami telah membuat skema prediktif untuk memudahkan layanan di setiap pesawat. Termasuk dari maskapai yang selama ini beroperasi di Aceh,” ujar Pgs Executive General Manager (EGM) AP II Bandara Internasional SIM Andika Kusdwiyanka, Kamis (12/9/2024), di Banda Aceh. Dalam siaran persnya. 

PT AP II selaku mengelola Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh Besar, bekerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan. Seperti Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia, Lion Group, dan Pelita Air.  

Pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif guna mengakomodasi meningkatnya kebutuhan penerbangan selama fase pemulangan atlet. Kerja sama melibatkan berbagai maskapai besar.

Di antaranya, Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia, Lion Group, dan Pelita Air. Maskapai-maskapai itu siap memastikan kelancaran operasional penerbangan bagi seluruh kontingen PON XXI. 

Pihak AP II pun telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik saat kepulangan. Diperkirakan kepulangan mencapai puncaknya pada 18 hingga 20 September 2024.

Diketahui, selama berlangsungnya PON Aceh-Sumut, sebanyak 31 pesawat setiap harinya telah mengangkut lebih dari 31.000 penumpang ke Aceh. Angka ini menunjukkan betapa besarnya antusiasme dan partisipasi dalam gelaran olahraga terbesar di Indonesia tersebut. 

Untuk memastikan kelancaran pemulangan, Andhika menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantisipasi potensi kendala yang mungkin terjadi. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah melakukan pemeriksaan acak (random check) terhadap penumpang, guna mempercepat proses boarding dan menghindari antrian panjang.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh kontingen bisa kembali ke daerah asal mereka tanpa kendala. Kemudian, tepat waktu," ujarnya. 

Selain itu, lanjutnya,  PT. AP II  sudah mempersiapkan skema layanan yang optimal. Termasuk, dengan bantuan maskapai yang bersedia menambah frekuensi penerbangan.

"Sejumlah maskapai penerbangan juga telah mengajukan tambahan penerbangan. Khususnya pada hari puncak pemulangan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Garuda Indonesia di Aceh Nano mengatkan, bahwa Garuda Indonesia telah menyiapkan empat penerbangan tambahan. Yakni, pada 18 hingga 20 September 2024. 

Dua di antaranya menggunakan pesawat besar dengan kapasitas total mencapai 394 penumpang. Selain Garuda Indonesia, maskapai-maskapai lain seperti Citilink dan Lion Group juga telah menyusun rencana penambahan penerbangan jika diperlukan. 

Mereka siap berkolaborasi dengan AP II dan otoritas bandara untuk meminimalisir potensi masalah operasional. Selain itu, memastikan seluruh atlet, ofisial, dan pendukung kontingen dapat kembali dengan nyaman.

Sedangkan, maskapai Superjet mulai membuka rute baru Banda Aceh - Batam mulai Jumat (13/9/2024), dengan frekuensi penerbangan dua kali seminggu (Jumat dan Senin). Pembukaan rute ini diharapkan tidak hanya memperlancar arus pemulangan kontingen, tetapi meningkatkan konektivitas Aceh dengan wilayah lain.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, Azwardi menekankan, pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh kontingen PON. Termasuk dalam fase pemulangan. 

Baginya, kesan yang diberikan selama para atlet dan ofisial berada di Aceh sangat berpengaruh pada citra dan marwah daerah. Karena itu, pelayanan yang prima harus menjadi prioritas utama hingga PON berakhir.

“Pelayanan yang baik ini sangat berkaitan dengan marwah daerah. Jangan sampai ada keluhan yang membuat mereka merasa tidak nyaman dan menyampaikan kesan buruk tentang Aceh,” kata Azwardi.

Dikatakan, Aceh sebagai tuan rumah tidak hanya bertanggung jawab dalam hal penyelenggaraan pertandingan. Tetapi juga memastikan pengalaman para tamu yang datang ke Aceh, termasuk dalam hal transportasi dan akomodasi, berkesan baik 

Pewarta: Iman
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI