ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Bola tangan putri Riau tersingkir oleh Kaltim 47-15

Bola tangan putri Riau tersingkir oleh Kaltim 47-15

13 September 2024 16:37 WIB
Bola tangan putri Riau tersingkir oleh Kaltim 47-15
Atlet bola tangan putri Riau (kostum merah) berusaha membobol pertahanan Kalimantan Timur, dalam lanjutan babak penyisihan PON Aceh-Sumut 2024 berlangsung di GOS Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (13/9/2024) siang. (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)
Meulaboh (ANTARA) - Tim bola tangan putri Provinsi Riau pada Jumat siang akhirnya tersingkir dan gagal lolos ke babak selanjutnya pada PON Aceh-Sumut 2024 setelah ditaklukkan Kalimantan Timur dengan skor 47-15 pada laga penyisihan di GOS Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

“Kami (bola tangan) baru perdana tampil di PON kali ini,” kata Ahmad Yani, pelatih bola tangan putri Provinsi Riau, kepada ANTARA di Meulaboh, Jumat.

Sebelumnya pada Kamis (12/9), anak-anak Riau sukses menaklukkan tuan rumah Aceh dengan skor 42-3.

Sedangkan pada Rabu (11/9) lalu, putri Riau harus mengakui keunggulan lawan Jawa Barat setelah dikalahkan dengan skor 16-53.

Ahmad Yani mengatakan, selama pertandingan di Aceh Barat itu tim asuhannya bermain sangat baik meski lawan yang harus mereka hadapi di grup B tergolong berat karena diisi juara dan runner up PON Papua 2022, Kalimantan Timur dan Jawa Barat.

“Grup B ini memang cukup berat karena Jawa Barat runner up dan Kaltim juara Pon Papua,” katanya.

Namun, pihaknya bersyukur karena dari dua laga menghadapi Kalimantan Timur dan Jawa Barat, mereka bisa belajar lebih banyak dari atlet yang telah berpengalaman di tingkat nasional.

Meski saat melawan tuan rumah Aceh mereka bisa menang dengan mudah, pengalaman yang didapat dari ajang ini telah mampu menambah pengalaman bagi atlet putri Provinsi Riau.

“Kita sudah off, kita sampai disini (terhenti),” kata Ahmad Yani.

Baca juga: Bola tangan putri Kaltim cukur tuan rumah Aceh 71-0
Baca juga: 11 provinsi mulai bertarung di cabang olahraga bola tangan PON

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA