RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Dari PON ke PON, Dokter Dessy Setia dengan Wushu

Dari PON ke PON, Dokter Dessy Setia dengan Wushu

14 September 2024 08:42 WIB
Dari PON ke PON, Dokter Dessy Setia dengan Wushu
Dokter Dessy sekarang mengawal wushu sebagai tim medis guna memastikan dan memeriksa atlet yang mengalami cidera ketika pertandingan di ajang PON 2024 Aceh-Sumut (Foto: PB PON XXI)

KBRN, Medan: Namanya Dessy Indri Astuti, gelarnya dokter. Dari PON ke PON, sejak 2008 hingga 2021, ‘bu dokter’ terus setia dengan wushu. 

Bila sampai 2021 dokter Dessy adalah atlet wushu, tetapi mulai edisi 2024 berperan sebagai koordinator tim medis cabor ini. Dia bertugas di GOR Disporasu, Deli Serdang. 

Ditemui di sela-sela persiapan tanding wushu, perempuan kelahiran 8 Desember 1990 ini terlihat sibuk bersama tim medis lainnya. Termasuk memantau persiapan alat-alat medis di lokasi pertandingan wushu. 

"Semua berharap dalam pelaksanaan wushu tidak ada yang cedera parah. Namun, persiapan medis harus baik dan matang,” ujar Dessy. 

“Pusat medis di tempat ini juga menyediakan dokter spesialis, kalau atlet butuh treatment. Kalau perlu rujukan sudah disiapkan ambulans untuk dibawa ke RS terdekat," ujar Dessy saat ditemui RRI, Jumat (13/9/2024).

Dessy, menyatakan, kecelakaan yang sering dialami atlet wushu misalnya terkilir, kaki terbentur, lutut, dan luka sobek. Maka tim medis juga harus sigap dalam memberi bantuan medis secara baik dan cepat. 

“Misalnya sebelum diberi izin bertanding, calon atlet dilakukan cek medis. Kalau sudah dinyatakan sehat baru bisa ikut,” kata Dessy.

Dia yang sudah pensiun dari wushu ini, mengatakan persiapan dan pelaksanaan PON 2024 di Sumut secara umum sudah bagus. Baik, dari panitia maupun atletnya. 

"Atlet sekarang lebih beruntung karena tim medis lebih siap. Kalau dahulu atlet berobat sendiri karena tidak terlihat tim medis,” kata Dessy.

Dessy pernah tercatat sebagai peraih medali emas di Kejuaraan Dunia Wushu 2011 dan telah empat kali tampil pada pesta akbar olahraga empat tahunan nasional tersebut. Di PON Kalimantan 2008, Dessy dapat medali emas, kemudian perunggu PON Riau 2012 dan perak pada PON Jawa Barat 2016.

"Sekarang saya sulit berbagi waktu antara dinas kerja dan latihan. Jadi tidak bisa fokus lagi dan akhirnya memilih mengabdikan diri menjadi dokter saja. Alhamdulillah sekarang saya dilibatkan menjadi tim medis pada pertandingan wushu pada PON kali ini," tutur Dessy.


Pewarta: Feri Ardiansyah
Editor: Ari Dwi P
Sumber: RRI