Situasi itu terlihat di Gerbang A stadion tersebut yang merupakan salah satu dari dua pintu masuk ke lokasi acara.
Pengunjung antre masuk karena kapasitas normal stadion ini dipangkas oleh petugas keamanan demi menjaga protokol kesehatan.
Daya tampung pengunjung di tribun penonton dibatasi sampai maksimal 25 persen dari total kapasitas maksimum asli 40 ribu orang.
Pembatasan ini berdampak kepada terciptanya kerumunan di sekitar Gerbang A. Acara dimulai pukul 19.00 WIT, sementara gerbang dibuka hanya untuk panitia, tenaga medis dan keamanan.
Baca juga: Presiden Jokowi menghadiri pembukaan PON XX Papua
"Saya sudah dua jam tidak bisa masuk. Di dalam memang dibatasi orangnya padahal acara sudah mulai," kata pengunjung asal DKI Jakarta, Rudi Rukmiana (44).
Kerumunan di gerbang masuk dialihkan ke area hiburan di zona Papua Masa Kini yang memasang videotron berkapasitas besar untuk menayangkan secara langsung pembukaan PON Papua oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Upacara pembukaan PON Papua dimulai
"Silakan menuju ke area panggung hiburan sebab tidak boleh ada kerumunan," kata seorang petugas berseragam TNI melalui pengeras suara.
Suara musisi Edo Kondologit yang melantunkan lagu "Aku Papua" saat membuka PON Papua membuat sebagian pengunjung yang berkerumun berlarian menuju videotron yang berjarak selemparan batu dari Gerbang A.
Mereka berteriak histeris sambil bernyanyi bersama menyesuaikan irama lagu dari tayangan langsung tersebut. "Kami orang Papua, sampai kapan pun kami tetap Papua," teriak salah satu penonton.
Penonton memang terhalang masuk untuk menyaksikan pembukaan PON di dalam stadion, tapi mereka tetap menyambut pembukaan PON dari videotron.
Baca juga: PLN siapkan 2,2 MW listrik untuk pembukaan PON Papua
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).