Lasini (43), salah satu pedagang kaki lima di lingkungan Gelanggang Olahraga (GOR) Dispora Sumut mengaku mengantongi omzet sekitar Rp1,3 juta sepanjang perhelatan PON kali ini, karena sudah ada beberapa pertandingan yang dimulai sejak akhir Agustus 2024.
"Utamanya yang membeli orang-orang yang menginap di lingkungan GOR karena merasa mau keluar jauh, jadi mereka ke pedagang kaki lima," ujar Lasini di Medan, Sumatera Utara, Sabtu.
Ia berdagang di lokasi tersebut sejak enam bulan silam dan biasanya hanya mengantongi omzet hingga Rp1 juta per bulan. Namun belum sebulan perayaan PON, Lasini berhasil meraup omzet Rp1,3 juta.
Melihat potensi tersebut, dia pun menambah dagangannya dengan berbagai aneka makanan serta minuman, seperti mi instan, kopi, dan jus, dari yang pada awalnya hanya menjual minuman dan makanan ringan. Sejauh ini, nasi soto dan mi rebus menjadi favorit pelanggannya selama pagelaran PON.
Lasini menjual satu porsi soto seharga Rp20 ribu dan mi rebus Rp15 ribu. Jenis soto yang disediakan berupa soto ayam dan mi rebus khas Medan.
"Ini kaldunya pakai udang segar, rasanya gurih dan wangi. Jadi tamu-tamu suka, terutama dari Surabaya karena mereka merasa tidak ada seperti ini di sana," tuturnya.
Baca juga: PON 2024 bawa berkah bagi pedagang pinggir jalan
Tak hanya pedagang kaki lima, beberapa warung kopi (warkop) di sekitar GOR Dispora Sumut juga ramai dikunjungi, salah satunya Warkop Mascurhat.
Berada di seberang gedung GOR Dispora Sumut, warkop tersebut ramai pembeli sejak sepekan berlangsungnya pertandingan PON. Rethard (28), karyawan Warkop Mascurhat, mengungkapkan sejak perhelatan PON berlangsung, pembeli yang datang meningkat.
"Omzet waktu shift saya saja bisa mencapai Rp2 juta," ucap Rethard.
Salah satu pendukung (supporter) asal Jawa Timur yang selesai menonton pertandingan futsal, Rudianto (22) mengaku senang terdapat banyak warkop di sekitar GOR Dispora Sumut.
Pasalnya setelah menyaksikan pertandingan, dia mengatakan warkop menjadi salah satu tempat untuk beristirahat dan bersantai sambil berbincang dengan teman-teman.
"Mau jalan-jalan tapi takut nyasar, jadi kalau malam hari usai pertandingan kami hanya sekadar ngopi-ngopi di area sini," kata Rudianto.
Baca juga: Penjualan UMKM di Sumut tembus Rp300 juta selama PON
Baca juga: Pemprov Sumut targetkan pemasukan UMKM selama PON capai Rp1 miliar
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).