"Setelah menyaksikan selama beberapa hari disini, (lapangan) ini bagus, sudah memenuhi standar dalam rangka kejuaraan nasional seperti PON," kata Zulfydar Zaidar Mochtar kepada ANTARA di Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu.
Menurutnya, penataan arena bola tangan di Aceh Barat ia nilai sangat bagus dan memiliki fasilitas yang memadai, dan membuat para atlet nyaman bertanding, termasuk kehadiran ofisial dan dewan hakim.
Meski ruangan yang tersedia agak kurang panjang, namun secara umum arena bola tangan yang digunakan untuk bertanding pada ajang PON Aceh-Sumut ia nilai sangat layak dan sangat baik.
"Tapi ini kami katakan sudah cukup bagus, kalau untuk standar internasional tidak," katanya.
Baca juga: Bola tangan Jawa Barat menang WO dari Aceh, pelatih: atlet cedera
Baca juga: Bola tangan putri Kaltim lolos ke semifinal PON Aceh-Sumut 2024
Zulfydar Zaidar Mochtar mengatakan berdasarkan pemantauan yang ia lakukan selama beberapa hari di GOS Meulaboh, Aceh Barat, para atlet yang bertanding terlihat leluasa dan dapat bermain lepas, serta tidak mengalami gangguan apa pun.
Para atlet terlihat dapat fokus pada setiap pertandingan yang dilakoni dan dapat menyelesaikan pertandingan secara baik.
"Semua ofisial juga puas (dengan lapangan)," katanya lagi.
Menurutnya, olahraga bola tangan merupakan olah raga yang penuh dengan tantangan dan benturan (full attack), sehingga lapangan yang digunakan oleh para atlet lebih nyaman dan aman.
Begitu juga tugas wasit, dewan hakim dan dewan pengawas, serta perangkat pertandingan menilai arena bola tangan di PON Aceh-Sumut 2024 sangat bagus.
Zulfydar Zaidar Mochtar berharap ke depan, olahraga bola tangan dapat berkembang di Provinsi Aceh termasuk di setiap kabupaten/kota, sehingga diharapkan dapat melahirkan atlet handal dan profesional yang dapat bertanding di kancah nasional hingga internasional.
Baca juga: Jateng tuntaskan dahaga emas wushu taolu di PON
Baca juga: Rashif Amila sumbang emas triathlon perdana Jawa Barat
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Gilang Galiartha
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).