Atlet berusia 14 tahun tersebut tak menyangka bisa mengungguli senior-seniornya saat tampil di nomor pedang dan toya pada pertandingan di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu.
"Sebenarnya saya kaget banget, enggak nyangka karena umur saya dan pastinya senior-senior saya tuh sudah di atas saya banget udah sangat amat jago," ujar Agni usai prosesi pengalungan medali.
Agni, yang baru terjun ke dunia wushu pada umur 10 tahun, mengaku bersyukur bisa meraih prestasi tertinggi di pesta olahraga nasional empat tahunan ini, terlebih ini adalah PON perdananya.
Baca juga: Wushu - Harris Horatius tampil dominan sumbang emas ketiga tuan rumah
Dia mengatakan latihan keras dan patuh terhadap instruksi pelatih menjadi kunci kemenangannya. Terlebih kehadiran ibundanya yang menonton langsung saat dia bertanding menjadi motivasi lebih untuk memberikan penampilan maksimal.
"Ada mama jadi termotivasi banget karena aku itu sebenarnya anak mami banget. Saya itu paling disayang juga karena anak satu-satunya jadi saya senang banget saat mama saya dateng," kata dia.
Agni meraih medali emas setelah mencatatkan total nilai 19.180, dengan rincian nilai 9.580 di nandao dan 9.600 di nangun.
Kemenangan ini diraihnya dengan sangat ketat, karena perolehan nilainya hanya terpaut 0.004 dari atlet peraih medali perak Aqila Ghaida Fuaizah dari Jawa Timur, yang mencatatkan total nilai 19.176, terdiri dari nandao 9.586 dan nangun 9.590.
Penampilan Agni di kedua nomor tersebut menyuguhkan teknik yang solid, terutama di nangun, di mana dia berhasil mempertahankan keseimbangan dan kontrol yang baik pada setiap gerakan.
Meskipun nilai yang diraih di nandao sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Aqila, Agni mampu menunjukkan performa yang lebih baik di nangun, yang menjadi penentu kemenangan tipisnya.
Sementara itu, Aqila harus puas dengan medali perak meski tampil sangat baik di nandao dengan nilai 9.586, sedikit unggul dari Agni. Namun, di nomor nangun, atlet 18 tahun itu hanya mendapatkan nilai 9.590, sehingga total nilainya tidak cukup untuk merebut medali emas.
Baca juga: Jateng tuntaskan dahaga emas wushu taolu di PON
Baca juga: Wushu- raih lima emas, manajer tim Jatim sebut atletnya "bonek"
Sementara itu, Tasya Ayu Puspa Dewi dari Jawa Barat awalnya berpeluang besar meraih emas setelah mencatatkan nilai tertinggi di nandao dengan 9.626.
Namun, penampilannya di nangun sedikit goyah saat mendarat setelah melakukan teknik putaran dengan toya, yang menyebabkan nilainya turun menjadi 9.370. Akibatnya, gadis 23 tahun itu harus puas dengan medali perunggu, setelah mengumpulkan total nilai 18.996.
Ini merupakan medali kedua yang disumbang Agni untuk DKI Jakarta, setelah sebelumnya dia meraih perunggu di nomor nanquan putri.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).