Pada pertandingan yang berlangsung di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu, Jawa Timur berhasil memperoleh medali perak melalui Terrence Tjahyadi di nomor nandao dan nangun putra, serta Aqila Ghaida Fuaizah di nomor nandao dan nangun putri.
Selain itu, medali perunggu diraih oleh Ahmad Ghozali Fuaiz di nomor nandao dan nangun putra, Alisya Mellynar di nomor taijijian putri, dan Rainer Reinaldy Ferdiansyah di nomor taijijian putra.
Dengan tambahan medali ini, Jawa Timur kini mengoleksi total enam emas, delapan perak, dan lima perunggu.
Jakarta mengekor di urutan kedua setelah menambah satu emas dan satu perak di hari ketiga. Medali emas diraih oleh Agni Agustine Dimonim di nomor nandao dan nangun putri, sementara medali perak diraih oleh Salwaa Dhana Azalia di nomor taijijian putri. Total medali Jakarta kini menjadi lima emas, empat perak, dan lima perunggu.
Sumatera Utara juga tampil gemilang dengan koleksi empat medali emas, setelah dua medali emas tambahan datang dari Harris Horatius di nomor nandao dan nangun putra serta Nicholas di nomor taijijian putra.
Sementara itu, Jawa Tengah pecah telur medali emas lewat Alexandra Calista Setiawan di nomor taijijian putri. Mereka menyodok ke urutan keempat dengan koleksi satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
Yogyakarta berada di posisi keenam dengan dua perak dan satu perunggu. Medali perak tambahan disumbang oleh Juan Hendy Irmanto di nomor taijijian putra.
Kontingen Bali, Jambi, dan Nusa Tenggara Timur tidak memperoleh tambahan medali pada hari ketiga.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut yang berlangsung dari 12 hingga 15 September ini memperebutkan total 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Wushu - Jawa Timur salip perolehan emas DKI Jakarta di hari kedua
Baca juga: Wushu - Hari ketiga perebutkan empat medali emas nomor taolu
Baca juga: Wushu- raih lima emas, manajer tim Jatim sebut atletnya "bonek"
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
