Pada PON Aceh-Sumatera Utara 2024 Christine tetap mengenakan jilbab bernuansa coklat abu-abu tersebut yang membuatnya memiliki ciri khas dibandingkan atlet putri berhijab lainnya, yang biasanya memakai warna polos.
Namun, Christine enggan mengakui anggapan rekan-rekannya di Jawa Timur soal jilbab hoki tersebut. Bahkan, rekan-rekan Christine memintanya untuk terus mengenakan jilbab loreng tersebut di tiap pertandingan.
"Iya, enggak tahu nih. Semua bilang begitu. Kata yang lain juga gitu. Mbak jilbabnya bawa hoki, bawa saja. Padahal saya sih enak saja dipakainya," kata Christine.
Menurut atlet berusia 42 tahun tersebut, ia memilih tetap mengenakan jilbab bermotif loreng tersebut dikarenakan bahannya yang nyaman dan lebih ringkas ketika dipakai.
Atlet tenis meja putri yang sudah enam kali mengikuti PON itu menyebut memiliki beberapa jilbab serupa dengan motif yang sama dan kerap mengganti jilbabnya di tiap pertandingan.
Baca juga: Jadwal tenis meja PON, Jatim-Jabar-Bali perebutkan emas ganda campuran
Alasan lain Christine tidak mengubah penampilan hijabnya juga dikarenakan produk yang tak lagi diproduksi.
"Ada banyak sih, gonta-ganti. Motifnya sama karena enak. Sekarang kalau mau beli lagi enggak ada soalnya," kata Christine.
Christine adalah atlet tenis meja tunggal putri dan ganda putri Indonesia yang sudah berkali-kali mengikuti SEA Games. Dia telah mengumpulkan 11 medali SEA Games dengan dua perak dan sembilan perunggu sejak 1999 hingga 2011 pada dua nomor putri tersebut.
Baca juga: Tenis Meja - Bali tundukkan Jatim untuk cetak sejarah medali PON
Baca juga: Tenis Meja - Christine Ferliana, atlet 42 tahun enam kali ikuti PON
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).