Dalam pertandingan yang digelar di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu, atlet 19 tahun tersebut memukul jatuh sang lawan untuk meraih podium tertinggi.
Khairil tumbang pada babak pertama setelah terkena pukulan di area wajah sebelah kiri sehingga tidak bisa meneruskan pertandingan.
Atlet 19 tahun tersebut harus menerima perawatan medis dan ditandu ke luar arena menggunakan oksigen untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Ditemui usai prosesi pengalungan medali, Fereddy mengaku bersyukur bisa memperoleh kemenangan cepat. Dia tidak menyangka pukulan keras yang diayunkan ke arah Khairil bisa terkena telak.
"Tadi itu hoki saja, beruntung saja karena kalau pelatih bilang main santai saja, enggak ada membuat KO lawan. Puji tuhan tadi dikasih kemenangan cepat," ujar pria yang baru pertama ikut dalam PON tersebut.
Fereddy mengatakan kunci kemenangannya adalah tampil percaya diri. Terlebih, dukungan dari publik tuan rumah yang hadir langsung membuat semangat bertandingnya kian berapi-api.
"Terima kasih untuk dukungannya. Medali ini adalah perjuangan, air mata, pokoknya tidak bisa dengan kata-kata," ucapnya seraya menambahkan bahwa medali emas tersebut adalah kado ulang tahunnya.
Atlet Jambi Raymond Chan dan Riki Aditia dari DKI Jakarta berbagi medali perunggu setelah keduanya terhenti di semifinal.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Wushu - Ade Permana raih emas tanpa bertarung usai lawan alami cedera
Baca juga: Wushu - Thania tak tertandingi usai sabet emas sanda kelas 60kg putri
Baca juga: Wushu - Gita Ariesta taklukkan juara bertahan sanda 56kg putri
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).