ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Wushu - Harry Brahmana amankan emas terakhir untuk tuan rumah

Wushu - Harry Brahmana amankan emas terakhir untuk tuan rumah

15 September 2024 18:22 WIB
Wushu - Harry Brahmana amankan emas terakhir untuk tuan rumah
Logo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang digelar di Aceh dan Sumatra Utara pada 8-20 September 2024. (ANTARA/HO)
Deli Serdang, Sumatera Utara (ANTARA) - Atlet Sumatera Utara Harry Brahmana mengamankan emas terakhir untuk tuan rumah setelah menjadi pemenang pada final nomor sanda kelas 70kg putra cabang olahraga wushu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.

Harry tampil meyakinkan saat menundukkan atlet Aceh Rahmad Dwi Kurniawan dalam partai yang digelar di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu.

Harry terlihat percaya diri saat meredam perlawanan dari peraih perunggu PON XX Papua itu. Serangan pukulan dan tendangan yang dilancarkannya sukses mendulang poin yang cukup baginya untuk mengamankan babak pertama.

Baca juga: Wushu - Samuel Marbun raih emas usai lawannya tak bisa lanjutkan duel

Di babak kedua, penampilan Harry semakin agresif. Terlebih adanya dukungan penuh dari penonton tuan rumah yang hadir langsung ke lokasi pertandingan. Harry pun memenangi babak kedua, dan mengantarkannya menuju podium tertinggi.

Dengan perolehan emas tersebut, Sumatera Utara mengoleksi total tujuh medali emas, terdiri dari empat emas dari nomor taolu dan tiga emas dari nomor sanda.

Handi Supriyanto dari Sulawesi Utara M. subeki yang mewakili Jawa Tengah harus puas berbagi medali perunggu setelah keduanya terhenti pada semifinal.

Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.

Baca juga: Wushu - Jakarta sabet emas nomor sanda lewat penampilan solid Jumanta

Baca juga: Wushu - Fereddy sabet emas untuk Sumut usai tumbangkan atlet Aceh

Baca juga: Wushu - Yusuf pertahankan emas PON dalam pertandingan satu babak

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA