ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • IADO berharap karate pertahankan prestasi zero doping

IADO berharap karate pertahankan prestasi zero doping

15 September 2024 19:00 WIB
IADO berharap karate pertahankan prestasi zero doping
Suasana Technical Meeting cabang olahraga karate di Universitas Negeri Medan (Unimed), Medan, Sumatera Utara, Minggu (15/9/2024). ANTARA/Asep Firmansyah/aa.
Medan (ANTARA) - Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) berharap cabang olahraga karate dapat mempertahankan prestasi sebagai cabang yang selalu nol kasus doping.

"Kebetulan karate itu punya pendidikan bagus. Di data kami itu zero (kasus doping). Tolong juga dipastikan jangan sampai ada kasus," ujar Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto di Medan, Minggu.

Harapan Gatot tersebut disampaikan saat memberikan pengarahan di Technical Meeting cabang olahraga karate yang baru akan bertanding pada Senin (16/9).

Gatot tidak ingin kasus pada cabang olahraga binaraga terjadi pada cabang olahraga lain di PON ini. Saat itu, ada atlet binaraga Banten yang masih dalam masa sanksi larangan tampil akibat kasus doping. Namun nyatanya yang bersangkutan masih ikut kontes.

Akhirnya, medali emas yang diraih atlet tersebut harus dicabut dan diberikan pada atlet yang meraih medali perak.

Baca juga: Binarawan Banten kembalikan medali karena masih jalani sanksi doping

Gatot mengatakan pelatih maupun manajer harus mengingatkan kepada atlet-atletnya untuk berhati-hati saat mengonsumsi sesuatu. Biasanya, kasus yang banyak ditemukan adalah ketidaktahuan atlet soal kandungan dalam obat-obatan.

Maka dari itu, jika atlet sakit dan memerlukan obat harus dikonsultasikan dengan tim kesehatan kontingen terkait. Apalagi IADO telah menggelar pertemuan dengan tim kesehatan kontingen soal edukasi tersebut.

"Jadi atlet harus konsultasi dengan dokter tim, soal obat yang boleh dan tidak.

World Anti-Doping Agency (WADA) juga, kata Gatot, telah menerbitkan pedoman Therapeutic Use Exemptions (TUE). TUE memungkinkan penggunaan obat-obatan/pengobatan yang tidak akan memberi keuntungan kompetitif, tetapi memastikan atlet dapat bertanding dalam kondisi kesehatan yang baik.

"Kita, kan, human being, kemungkinan sakit itu ada, tolong dipastikan gunakanlah TUE," kata dia.

Di samping itu, dalam laman resmi IADO terdapat berbagai informasi mengenai suplemen maupun obat-obatan yang boleh dan tidak boleh digunakan. Maka dari itu, para pelatih dan dokter tim untuk memastikan asupan bagi atletnya.

"Bisa dilihat dalam laman kami IADO di sana informasi lengkap soal do and don't," katanya.

Baca juga: IADO telah kirim 300-an sampel doping untuk uji lab ke Bangkok

Baca juga: IADO tegaskan atlet yang tolak tes doping akan dihukum

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA