"Wasit 25 asisten 25, dan semuanya stand by di setiap pertandingan," kata Technical Delegate cabang olahraga sepakbola putra PON XXI, Dessy Arfianto, di Banda Aceh, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan Dessy Arfianto kepada ANTARA saat ditanyakan perihal kesiapan wasit pengganti dalam setiap pertandingan babak semifinal sepakbola putra PON XXI.
Masalah kesiapan wasit kian mengemuka setelah dalam pertandingan perempat final antara Aceh melawan Sulawesi Tengah Sabtu malam (14/9) di Stadion H Dimurthala Banda Aceh sempat terjadi insiden.
Saat itu, wasit mendapatkan pukulan dari pemain Sulteng hingga harus dilarikan ke rumah sakit, dan akhirnya pertandingan dipimpin wasit pengganti.
Dessy menyampaikan, sesuai penugasan dari Panitia Besar (PB) PON XXI, maka wasit beserta asisten yang disiapkan mencapai 50 orang.
"Semua 25 wasit dan 25 asisten.Sesuai penugasan PB PON sebanyak itu, Sejauh ini seperti itu," ujar Dessy.
Di sisi lain, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga mengatakan wasit dari Liga 1 dan Liga 2 akan memimpin laga semifinal dan final sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024.
Arya mengungkapkan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta untuk mengganti seluruh wasit yang ditugaskan di PON 2024 cabang sepakbola putra dengan wasit-wasit terbaik di Indonesia.
"Pertandingan semifinal dan final di PON bisa berlangsung fair yaitu mengganti semua wasit yang ditugaskan dengan wasit-wasit Liga 1 dan Liga 2 untuk memimpin pertandingan di Aceh," kata Arya dalam keterangannya pada Minggu (15/9).
Keputusan ini ditetapkan terkait dengan terjadinya kontroversi kepemimpinan wasit pada pertandingan perempat final sepakbola putra antara Aceh versus Sulawesi Tengah di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9) malam.
Baca juga: Exco PSSI: Semifinal dan final PON akan dipimpin wasit Liga 1 dan 2
Baca juga: Erick Thohir: PSSI akan usut tuntas laga PON berujung pemukulan wasit
Baca juga: Diwarnai pemukulan wasit dan tiga kartu merah, Aceh lolos ke semifinal
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).