Seperti diungkapkan Noviyanti, pemilik Toko Novi di Pasar Aceh, Minggu, sudah ada beberapa kontingen yang datang untuk berbelanja.
"Ada dari (kontingen, red.) Medan (Sumut), dari Papua belanja, Jawa Barat juga. Namun, memang belum banyak yang datang," katanya.
Meski demikian, ia tetap bersyukur karena sedikit ada peningkatan omzet atas dagangannya dengan adanya PON Aceh-Sumut.
Jika hari-hari biasa Novi bisa dapat Rp500-800 ribu per hari maka saat ini bisa sampai Rp1 juta per hari, tetapi tidak tentu juga.
Di tokonya, ia menjual beraneka suvenir khas Aceh, mulai baju, kopiah, hingga makanan khas daerah tersebut, seperti lontong paris, bolu bhoi, hingga pisang sale.
Tak lupa, kopi Gayo hingga kopi Aceh pun disediakan di toko miliknya dengan harga bervariasi, mulai Rp25.000 hingga Rp150.000.
"Kalau yang paling laris baju, kaos. Saya jual Rp100.000 dapat tiga (kaos, red .). Itu yang banyak dicari, kemudian daster sama tas," katanya.
Baca juga: UMKM turut semarakkan PON XXI di Aceh Timur
Senada, Enny Watty yang juga pedagang suvenir di Pasar Aceh mengaku ada beberapa kontingen PON XXI yang datang ke tokonya untuk membeli suvenir.
"Ada kemarin datang dari kontingen Padang (Sumatra Barat), Jambi, Jakarta, Bali," kata pemilik toko Berkah Souvenir tersebut.
Mereka datang untuk membeli beraneka suvenir, seperti kaos hingga tas untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh di daerah asalnya.
"Namun, tak banyak ya. Cenderung masih sepi menurut saya. Padahal, ini (PON, red.) sudah separuh jalan," katanya.
Meski demikian, Enny tetap bersyukur dan berharap semakin banyak kontingen yang berbelanja di tokonya sebelum PON berakhir pada 20 September mendatang.
Pembukaan PON XXI 2024 secara resmi dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (9/9) lalu, tetapi pertandingan di beberapa cabang olahraga sudah mulai sejak awal bulan September 2024.
PON 2024 menandai kali pertama pentas olahraga multi-event nasional tersebut dilangsungkan di dua provinsi secara bersamaan, yakni Aceh dan Sumut.
Sebanyak 65 cabang olahraga, 87 disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan digelar di 20 kabupaten/kota di Aceh dan Sumut dalam ajang kompetisi yang sekaligus menjadi panggung unjuk hasil pembinaan prestasi olahraga daerah.
Empat daerah otonomi baru (DOB), yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan melakoni debut mereka di PON, yang juga turut diikuti kontingen Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sedikitnya 13.000 atlet bersaing menjadi yang terbaik hingga upacara penutupan dalam pesta olahraga nasional yang dijadwalkan berlangsung hingga 20 September 2024.
Baca juga: Pelaku usaha Aceh terbantu dengan expo UMKM PON XXI Aceh-Sumut
Baca juga: Pedagang sekitar Dispora Sumut dulang rezeki selama PON 2024
Baca juga: Pemprov Sumut targetkan pemasukan UMKM selama PON capai Rp1 miliar
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).