Syaifahmi mencatatkan angkatan total 705 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 270 kilogram, angkatan bench press terbaik 170 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 265 kilogram.
Atlet 24 tahun itu juga meraih medali emas dari kelas yang sama pada PON XX Papua 2021.
“Alhamdulillah. Walaupun kadang ada juga cedera-cedera, yang mungkin bisa dibilang fatal, tapi ya berusaha terus, menyembuhkan, terapi, dua bulan menjelang PON juga kena (cedera) pinggang, tapi ya alhamdulilah, bisa dapat medali emas,” kata Syaifahmi pada jumpa pers setelah Upacara Penghormatan Pemenang (UPP).
Medali perak kelas ini diraih atlet Jawa Barat Shihab Alizahra, dengan total angkatan 667,5 kilogram. Shihab memiliki catatan angkatan squat terbaik 255 kilogram, angkatan bench press terbaik 172,5 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 240 kilogram.
Sedangkan medali perunggu kelas ini didapat oleh Albin Andrean Putra asal Lampung dengan total angkatan 650 kilogram. Albin memiliki catatan angkatan squat terbaik 260 kilogram, angkatan bench press terbaik 130 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 260 kilogram.
Pada kelas ini, terdapat total tujuh lifter yang bertanding. Selain ketiga pemenang medali, para peserta lainnya adalah Joniman Baeha asal Sulawesi Barat, Ahmad Nur Fauziy asal Aceh, Febriansyah Saputra dari Jawa Timur, dan Mathius Handika yang mewakili Bali.
Cabang angkat berat baru memainkan hari pertama pertandingan, dan dijadwalkan akan dimainkan sampai Jumat (20/9/2024) mendatang.
Baca juga: Angkat berat - Widari gondol medali emas PON untuk ketiga kalinya
Baca juga: Susi Susanti lengkapi hattrick emas angkat berat
Baca juga: Inilah perbedaan mendasar angkat besi dan angkat berat
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).